“Instagram itu gimana sih? Postingan yang bikinnya susah, dapat view sedikit, yang asal posting, malah rame banget?” Eits, jangan dulu kesal. Ada algoritma Instagram di balik itu semua.
Algoritma adalah sistem yang ikut menentukan performa konten. Content creator Instagram perlu tahu itu, lho. Sudah tahu cara kerjanya belum?
Kalau belum, kamu sudah berada di artikel yang tepat, nih. Kali ini, kami akan berbagi informasi terupdate tentang algoritma Instagram. Harapannya, kamu bisa menghadapi perubahan performa konten dengan lebih baik. Yuk, lanjut baca!
Apa Itu Algoritma Instagram?
Algoritma Instagram adalah sistem canggih yang dibuat untuk mengatur peringkat dan memberikan rekomendasi konten.
Dengan adanya sistem ini, Instagram bisa menampilkan konten terbaik kepada pengguna. Tentunya, setelah disesuaikan dengan minat dan kebiasaan mereka pas menggunakan aplikasi itu.
Nah, Instagram sendiri sudah punya banyak produk dan fitur. Namun, ternyata tak ada algoritma Instagram tunggal yang dipakai. Hal ini secara khusus dijelaskan oleh CEO Instagram, Adam Mosseri, beberapa tahun yang lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan: “Each part of the app – Feed, Stories, Explore, Reels, Search and more – uses its own algorithm tailored to how people use it“
Artinya, baik Feed Instagram, Stories, Reels, Explore bahkan Search akan punya algoritma sendiri dalam menampilkan konten untuk pengguna.
Baca Juga: Algoritma YouTube
Parameter Algoritma Instagram Terbaru
Meskipun tiap fitur punya algoritma Instagram sendiri, secara umum parameter yang dipakai di setiap algoritma Instagram itu hampir mirip.
Ada banyak parameter algoritma Instagram, tapi sering disederhanakan menjadi:
- faktor pengguna
- relevansi konten
- interaksi dengan konten
- koneksi antar akun
- tren konten
- jam posting instagram
- tipe konten
- ketaatan dengan guidelines
1. Faktor Pengguna
Algoritma Instagram akan memperhatikan siapa kamu sebagai penggunanya. Sistem akan melihat informasi di profil kamu, wilayah kamu berada, dan jenis konten yang kamu posting.
Katakanlah, kamu itu content creator cosplay di Indonesia. Maka, kontenmu akan cenderung dilihat dan direkomendasikan ke pengguna Instagram di Indonesia dulu.
Bahkan lebih spesifik lagi, kontenmu akan ditampilkan di feed orang yang mencari konten dari para cosplayer.
2. Relevansi Konten
Bagaimana dengan isi konten? Algoritma Instagram akan melihat isi konten yang kamu posting. Mulai dari caption yang kamu pakai, beberapa hashtag yang kamu sematkan, tag lokasi dan lainnya.
Misalnya, kamu cosplayer yang memposting tentang event cosplay. Pastinya, kamu akan membuat caption dengan tagar seperti #CosplayEvent, #CosplayPhotography, atau #ClosetCosplay, kan?
Algoritma Instagram melihat semua itu dan mempelajari kebiasaan pengguna lain. Jika mereka tahu seseorang suka postingan cosplay, mereka akan merekomendasikan kontenmu ke orang tersebut.
3. Interaksi dengan Konten
Algoritma Instagram juga menghitung seberapa banyak orang berinteraksi dengan setiap postinganmu. Tidak semua konten yang relevan pasti disukai oleh pengguna Instagram, kan?
Makanya, penting untuk membuat konten yang berkualitas supaya terjadi engagement yang baik.
Kalau kamu posting tentang pantai yang indah dan jarang dikunjungi, tapi sedang jadi bahan pembicaraan para traveller. Mereka pasti banyak yang suka, berkomentar, dan membagikannya.
Belum, kalau foto atau video kamu itu menarik dan caption-nya relevan. Wha, kontenmu bisa lebih populer. Makin banyak interaksi, makin banyak positif sinyal ke sistem rekomendasi Instagram.
4. Koneksi Antar Pengguna
Instagram sejak awal dibuat untuk komunikasi dan berbagi kabar antar teman. Tak heran, algoritma Instagram lebih menampilkan konten di feed followermu atau yang pernah berinteraksi denganmu.
Kalau tak percaya, coba lihat Insta Feed kamu sekarang. Sebagian besar dari semua akun yang kamu follow, kan?
Sederhananya, kalau dua orang sering berinteraksi, berarti mereka punya hubungan dekat, kan? Nah, algoritma Instagram akan memastikan mereka dapat update tentang postingan satu sama lain.
Dan itu tak hanya berlaku untuk feed atau Reels. Direct Message (DM) juga sering jadi petunjuk bagi Instagram untuk merekomendasikan konten. Pengguna dibuat tak akan ketinggalan update penting dari mutulan IG kamu.
5. Tren Konten di Instagram
Pernah tidak di satu waktu kamu melihat banyak konten berisi postingan tentang Olimpiade atau Piala Dunia? Itu juga karena ada algoritma Instagram, lho.
Meskipun Instagram tidak selalu menunjukkan video yang sedang viral seperti TikTok, kamu masih bisa menemukan banyak konten yang berhubungan dengan event tertentu.
6. Jam Posting Instagram
Tak bisa dipungkiri, konten baru masih jadi primadona algoritma Instagram. Artinya, postingan terbaru dan up-to-date akan lebih diutamakan buat menjangkau makin banyak orang.
Jangan lupa, banyak data juga menunjukkan, kalau kamu upload konten pas follower lagi online, engagement rate-nya bisa lebih tinggi dibanding waktu lain.
Selain itu, kalau postinganmu dapat banyak interaksi dalam 24 jam pertama, Instagram akan merekomendasikannya ke lebih banyak orang. Soalnya, mereka anggap konten itu menarik.
Tak heran, banyak content creator dan influencer yang makin serius mengatur jam posting Instagram. Mereka bahkan pakai tools penjadwalan agar bisa sesuai algoritma Instagram terbaru.
7. Tipe Konten
Algoritma Instagram terbaru sekarang memperhatikan jenis konten yang sering dilihat pengguna. Apalagi, Instagram sudah bukan sekadar tempat untuk foto persegi lagi, kan?
Dengan adanya Reels, Carousel, dan Stories, algoritma Instagram 2024 jadi lebih kompleks.
Misalnya, kalau kamu sering nonton Reels, algoritma akan menampilkan lebih banyak Reels di feed dan halaman Jelajahi. Ini semua sebagai upaya memberikan konten yang lebih kamu suka.
Tapi ingat, meskipun tipe konten punya pengaruh, parameter ini tak sekuat faktor lain seperti relevansi dan engagement. Jadi, jangan berpikir feed kamu akan penuh Reels hanya karena kamu lebih sering menonton jenis konten ini.
8. Ketaatan dengan Community Guidelines
Di Instagram, jangan coba-coba posting konten yang melanggar Community Guidelines, lho. Kontenmu bisa-bisa tak pernah direkomendasikan di platform atau terkena shadow ban.
Kalau kena shadow ban, postinganmu dipastikan akan dapat jangkauan audiensmu yang jauh berkurang. Lebih parah lagi, konten yang melanggar bisa membuat akun Instagram diblokir.
Itu bisa karena caption atau foto yang kamu upload kebetulan mengandung kekerasan, pornografi atau lainnya.
Cara Kerja Algoritma Instagram
Nah, setelah tahu apa itu algoritma Instagram dan berbagai parameternya, mari pelajari cara kerja algoritma Instagram. Secara umum, Instagram akan melakukan beberapa langkah berikut:
- Mengumpulkan data/konten pengguna
- Menganalisa konten yang diposting pengguna
- Menebak potensi konten yang disukai pengguna
- Mengurutkan konten berdasarkan relevansi
- Menentukan peringkat berdasarkan konten terbaru
- Menganalisa rekomendasi yang sudah diberikan
- Membuat pola rekomendasi yang dipersonalisasi
Algoritma Instagram ini berjalan bersamaan di banyak pengguna sekaligus. Semua kalkulasi sistem didasarkan pada preferensi pengguna dan rekomendasi dari pihak Instagram seperti iklan, konten beragam lain dan berbagai kebijakan lain.
Lalu, apakah algoritma Instagram di tiap produk dan fitur itu sama? Tentu, tidak. Jadi, mari bahas satu per satu:
Feed
Instagram sendiri menjelaskan kalau algoritmanya dirancang untuk memberikan Feed beragam. Kamu akan melihat konten dari berbagai akun yang kamu follow, ditambah rekomendasi dari analisis sistem mereka.
Nah, karena Instagram mengandalkan iklan untuk bisnisnya, algoritma Instagram juga akan menampilkan iklan yang sesuai dengan minatmu.
Sekarang, Feed Instagram bukan cuma berisi foto-foto kotak seperti dulu, lho. Namun, ada juga Reels bahkan Carousels. Jadi, pengguna Instagram memang bisa menikmati berbagai format konten.
Nah, berikut cara kerja algoritma Instagram Feed:
- Sistem mencari konten dari akun yang kamu follow.
- Konten tersebut diurutkan dari yang terbaru.
- Instagram menampilkan konten lain berdasarkan interaksi kamu.
- Algoritma menganalisis isi konten secara teknis.
- Sistem memperhatikan jenis konten yang kamu sukai.
- Algoritma mendeteksi konten yang menyalahi Community Guidelines
Story
Instagram Story adalah konten dengan format foto dan video yang akan hilang setelah 24 jam. Jadi, paling pas untuk membagikan momen eksklusif secara realtime.
Instagram Story adalah konten berupa foto dan video yang hilang setelah 24 jam. IG Stories paling pas buat berbagi momen eksklusif secara real-time.
Apakah format konten yang berbeda memengaruhi cara kerja algoritma Instagram? Ternyata, algoritmanya tetap mirip. Namun, ada penyesuaian terutama karena penataannya berbeda, bukan dari atas ke bawah seperti Feed, tapi menyamping.
Nah, menurut Instagram, algoritma mulai dengan mengumpulkan IG Story yang dianggap cocok untuk pengguna, tanpa menyertakan iklan terlebih dahulu.
Berikut adalah langkah-langkah selanjutnya dalam cara kerja algoritma Instagram:
- Menyortir Stories yang melanggar kebijakan Community Guidelines
- Mengurutkan Stories dari akun yang sudah pernah dilihat sebelumnya
- Memprioritaskan Stories dengan tingkat engagement tertinggi
- Memperhatikan keterkaitan antar akun, misalnya teman atau keluarga
Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan hanya IG Story yang paling relevan dengan minat pengguna yang ditampilkan. Gampangnya, jangan sampai informasi dari artis luar negeri muncul lebih dulu dari Stories dari teman dan keluarga yang sering berinteraksi dengan kamu.
Reels
Reels merupakan senjata Instagram untuk menghadapi dominasi TikTok dalam hal konten video pendek. Bagaimana algoritma Instagram Reels berjalan?
Yang jelas, Reels fokus pada konten hiburan. Jadi, wajar kalau banyak konten yang kamu lihat akan berasal dari akun yang tidak kamu follow.
Bagi content creator, ini adalah peluang untuk menarik perhatian lebih banyak orang, kan? Jadi, kami akan berusaha membuat mereka menjadi follower Instagram kamu.
Intinya, algoritma Instagram Reels berusaha memperkenalkan lebih banyak konten kepada pengguna, bukan hanya yang ada di lingkaran pertemanan mereka.
Lalu, bagaimana algoritma Instagram Reels bekerja?
- Instagram memeriksa data Reels yang kamu tonton atau simpan.
- Sistem melihat interaksi lain, seperti komentar dan share, untuk tahu apa yang kamu suka.
- Algoritma juga memperhatikan elemen konten yang kamu nikmati, seperti hashtag atau musik.
- Sistem mengecek informasi pemilik Reels. Jika dia gamer, konten gaming dianggap minatmu.
Explore
Berikutnya, algoritma Instagram juga berjalan pada fitur Explore sebagai fitur untuk menemukan konten baru yang relevan bagi pengguna.
Konsepnya sama dengan Reels. Tampilan di Explore berbentuk Grid yang terdiri dari rekomendasi – foto dan video dan berasal dari akun yang belum kamu follow tentunya.
Oh ya, di bagian explore ini pula terdapat fitur Search. Maka, pencarian yagn dilakukan tentu akan menjadi salah satu indikasi untuk mempelajari minat dari pengguna.
Berikut cara kerja algoritma Instagram di Explore:
- Algoritma menyaring konten untuk menghindari konten negatif
- Sistem menganalisis riwayat interaksi pengguna, baik berupa like, comment dan share
- Konten diurutkan sesuai engagement, yang paling populer muncul lebih dulu
- Rekomendasi konten sesuai minat terakhir pengguna. Jangan kaget adanya beragam niche seperti buku, fitness, dan kuliner muncul bersamaan
- Akan ada beberapa opsi rekomendasi Explore saat pengguna melakukan refresh
Tips Memanfaatkan Algoritma Instagram
Setelah tahu apa itu algoritma Instagram dan berbagai parameternya, apa saja tips untuk memanfaatkan sistem perankingan ini?
- Buat Konten yang Mengundang Interaksi — Instagram itu tentang engagement. Jadi, fokuslah pada konten menarik Instagram yang membuat orang mau komentar, like, atau bahkan share.
- Bangun Komunikasi Dua Arah — Kalau ada komentar di postinganmu, balaslah dengan baik. Ini bisa menunjukkan kontenmu menarik dan algoritma Instagram akan memperhatikannya.
- Lakukan Kolaborasi — Buat collab post dengan content creator lain di niche sama, ya. Cara ini bisa memperkuat personal branding dan meningkatkan interaksi lewat saling mention.
- Sesekali Buat Konten UGC — Konten UGC bisa membantumu terhubung dengan brand. Ini bisa jadi cara yang bagus untuk meningkatkan reach, terutama jika brand tersebut menyebutmu.
- Variasikan Format Konten — Jangan terpaku pada satu jenis konten, seperti Feed, Stories, atau Reels. Kombinasikan berbagai format untuk mendapatkan lebih banyak perhatian sistem.
- Fokus pada Niche — Hindari membuat konten random dari berbagai niche. Algoritma Instagram bisa bingung dengan preferensimu, dan itu bisa membuat rekomendasi jadi salah sasaran.
- Tulis Caption Menarik dan Gunakan Hashtag yang Tepat — Jangan asal menulis caption, ya. Buat yang menarik dan jelas, lalu tambahkan hashtag yang relevan.
- Gunakan Instagram Analytics — Cek data Instagram untuk tahu konten mana yang paling disukai. Pelajari waktu posting yang paling banyak engagement dan postinglah di waktu yang sama.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Like Instagram
Kesimpulan
Bagi sebagian orang, algoritma Instagram dianggap rumit. Jadi, banyak yang enggan mempelajarinya. Padahal, kalau paham sistem ranking itu, kamu bisa membuat kontenmu dapat banyak view dan like.
Algoritma Instagram bukan cuma buat dapat engagement, tetapi juga menambah jumlah follower. Terutama dari fitur yang mengenalkan ke audiens lebih luas, seperti Reels atau Explorer.
Jika kamu bisa mencapai itu, membangun karir sebagai content creator profesional bisa lebih mudah. Itu artinya, kamu bisa lebih gampang mendapatkan uang dari konten yang kamu buat.
Jangan lupa, selain Instagram, kamu juga bisa memanfaatkan platform lain seperti Gank. Kamu bisa daftar gratis dan bisa dapat uang dari donasi, jualan merchandise, dan menawarkan layanan membership. Tertarik?