Kamu beranggapan jadi content creator tanpa niche adalah hal mudah? Coba pikirkan lagi, ya.

Lihat saja Putu Reza, Hanggini, dan Bobon Santoso. Semua punya niche sendiri, lho. Pasti ada alasan kuat kenapa niche konten adalah kunci mereka exist di dunia konten kreatif Indonesia, kan?

Yup, memang ada banyak manfaat niche. Dan artikel ini akan bahas semuanya, mulai dari apa itu niche, manfaat, contoh, sampai tips memilih niche yang terbaik. Yuk, lanjut bacanya!

Apa itu Niche?

Niche adalah kategori spesifik dari topik umum yang dipilih content creator untuk membuat konten sesuai kebutuhan audiens.

Kamu bisa membayangkan niche adalah genre musik. Ada rock, pop, dangdut, dan lainnya.

Kalau kamu memilih genre rock, berarti kamu akan membuat lagu-lagu rock dan semua yang kamu kerjakan akan terkait dengan genre rock. Bahkan kamu mungkin punya banyak teman musisi rock.

Nah sekarang, coba ganti rock dengan game. Semua yang kamu lakukan dan hasil kontenmu akan fokus pada game. Dan otomatis, target audiensmu juga jadi mengerucut ke para penggemar game.

Bahkan kalau niche kamu lebih spesifik, seperti game Battle Royale, audiensmu akan lebih banyak dari penggemar Free Fire, Fortnite, dan PUBG, bukan dari Minecraft.

Jadi, gampangnya, niche adalah topik spesifik atau kategori konten tertentu yang menggambarkan kebutuhan target audiens atas sebuah konten, apapun format dan platform yang digunakan.

Sebenarnya, content creator tidak harus memilih satu niche. Namun, content creator top seperti Khaby Lame, Mr Beast, dan Baim Wong terbukti selalu memiliki niche sendiri.

Nah, sudah mulai paham apa itu niche, kan? Bagaimana kalau bahas lebih jauh manfaat niche?

Manfaat Niche

Berikut ini adalah beberapa manfaat niche yang perlu kamu ketahui:

1. Mengurangi Tingkat Kompetisi

Bayangkan kamu jadi YouTuber yang membahas fashion, teknologi, kuliner, dan edukasi sekaligus, berapa banyak channel yang akan menjadi kompetitormu? Mungkin bisa ribuan channel.

Lalu, apakah kamu yakin kontenmu yang beragam akan membuat YouTube merekomendasikannya dibanding konten dari iTechLife, Tasya Farasya atau TanBoy Kun?

Manfaat niche adalah mengurangi kompetisi dengan memilih satu topik yang kamu kuasai. Harapannya, bisa menghasilkan konten berkualitas dan mampu bersaing.

2. Memudahkan Personal Branding

Manfaat niche adalah memudahkan personal branding? Benar. Niche yang kamu pilih akan mempengaruhi jenis konten yang kamu buat dan cara kamu menyampaikannya.

Misalnya, kalau kamu seorang gaming streamer dengan kepribadian yang tenang, game seperti Minecraft akan lebih cocok untuk menampilkan dirimu yang unik. Jadi, pilihlah niche konten itu.

Sebaliknya, kalau kamu punya karakter yang ceria dan seru, game seperti Free Fire atau Stumble Guys mungkin lebih sesuai dengan kepribadianmu.

3. Meningkatkan Kredibilitas

Kalau kontenmu fokus di satu niche, orang akan menganggap kamu ahli di bidang itu dan mencari kontenmu saat butuh informasi tentang topik tersebut.

Misalnya, kalau kamu mau rakit PC gaming, kamu mungkin akan nonton video YouTube dari ARX Media. Mereka banyak membahas hardware komputer, jadi kamu akan dapat informasi yang berguna.

4. Memperkuat Brand Loyalty

Menjadi ahli di satu niche adalah tentang brand loyalty. Dan ini berlaku bagi content creator atau brand terutama yang konsisten dengan satu jenis konten, misalnya tutorial.

Brand loyalty adalah komitmen untuk terus mengikuti konten kamu meskipun ada alternatif lain. Misalnya, saat audiens ingin ulasan iPhone 16 dari sudut pandang pengguna, mereka cenderung datang ke channel Gadgetin.

5. Mudah Dapat Engagement

Kalau kamu menguasai informasi yang kamu bagikan, karena pengetahuan dan keterampilan di bidang itu, akan lebih mudah menarik engagement dari audiens.

Manfaat niche adalah juga berkaitan dengan kredibilitasmu sebagai content creator. Misalnya, audiens akan berkomentar saat melihat aksen MrKeminggris yang bagus di TikTok.

Pada akhirnya, komentar pertama itu akan mempengaruhi audiens lain untuk berkomentar atau memberikan engagement lainnya.

6. Mudah Dapat Penghasilan

Kamu mungkin heran dengan manfaat niche ini. Namun, memilih satu niche dan fokus pada konten itu akan membuatmu menjadi konten kreator yang unik dan dicari.

Katakanlah sebuah brand sambal mencari influencer untuk promosi. Apakah mereka akan memilih sembarang content creator di niche kuliner? Tentu tidak.

Brand itu akan mencari content creator yang fokus pada makanan pedas, seperti MagdalenaF, Tanboy Kun, Ria SW, atau Yudha Pangestu. Jadi, akan lebih besar kesempatan dapat endorse, kan?

Jenis Niche

Kalau kamu sudah yakin mau pilih niche setelah tahu manfaatnya, cek dulu berbagai jenis niche yang ada:

1. Niche Berdasar Hobi

Sesuai namanya, jenis niche ini dipilih karena kamu suka sesuatu. Gampangnya, hobi yang membuatmu tahu banyak tentang topik itu.

Misalnya kalau kamu hobi menjahit, closet cosplay bisa jadi niche yang tepat. Closet cosplay adalah cabang cosplay yang fokus pada pembuatan kostum cosplay dengan pakaian yang ada di lemari.

Semua konten yang kamu posting di Instagram, TikTok, atau YouTube akan tentang kreativitasmu membuat kostum dari bahan yang ada di rumah tanpa membeli.

2. Niche Berdasar Skill

Ini adalah jenis niche yang fokus pada keahlianmu. Bisa jadi kamu sudah ahli di bidang tertentu sebelum jadi content creator.

Dengan kata lain, skill based niche adalah niche di mana kamu bisa menjadi dirimu sendiri dan memberi manfaat kepada orang lain dengan membagikan keahlianmu.

Contohnya, Shandika Galih adalah dosen teknologi yang membuat channel YouTube Web Programming Unpas. Di sana, ia membahas cara menjadi developer, termasuk topik API dan Laravel.

3. Niche Berdasar Lokasi

Kamu mau fokus membuat konten kuliner Indonesia? Atau mungkin lebih spesifik ke kuliner Betawi atau Jawa Timur? Sah-sah saja. Artinya, kamu memilih jenis niche berdasarkan lokasi.

Dengan banyaknya konten di niche tertentu, pertimbangkan niche yang lebih unik, seperti kuliner setempat yang sesuai dengan pengetahuanmu tentang lokasi dan budaya lokal.

Nantinya, pemilihan niche ini bisa jadi nama channel atau branding kamu, misalnya, Asian Boss dan Japanese Food Craftsman.

Baca Juga: Ide Nama Channel Keren

4. Niche Hybrid

Kadang, kamu ingin mengeksplorasi semua kemampuan sebagai content creator. Misalnya, jika jago main game dan lucu, kamu bisa membuat channel YouTube dengan konten gaming dan komedi.

Apakah itu bisa dilakukan? Tentu saja. Ini termasuk niche hybrid, dan banyak content creator top seperti Fernanfloo juga menggunakannya. Kamu bahkan bisa lebih kreatif dengan menciptakan niche sendiri yang baru, menggabungkan dua niche yang berbeda.

5. Niche Mikro

Ini adalah jenis niche dalam niche, atau sering disebut niche mikro. Jadi, kamu terus menggali untuk menemukan niche yang lebih spesifik dengan audiens yang tetap loyal tapi banyak.

Sebagai contoh, saat ingin terjun sebagai gaming streamer, kamu bisa memilih jenis game, seperti battle royale, action adventure, sandbox, atau lainnya. Kemudian, kamu akan masuk lebih dalam ke jenis game tertentu, misalnya Minecraft atau Roblox.

Selanjutnya, kamu akan menentukan apakah akan membuat konten gameplay, commentary, atau tips and tricks. Nah, inilah yang dimaksud jenis niche mikro dan bisa diterapkan pada niche lain.

6. Niche Tutorial

Jenis niche berikutnya adalah niche tutorial, yang termasuk niche mikro. Kamu fokus pada konten tutorial yang bisa diterapkan di berbagai bidang, seperti gaming, teknologi, atau fashion.

Arti niche ini mirip dengan skill based karena butuh keahlian untuk membuat konten tutorial. Namun, di jenis niche ini, siapa saja bisa berbagi pengalaman, tak harus profesional.

Oh ya, konten menarik dari 5-Minute Crafts termasuk dalam niche ini, lho. Nyatanya, mereka berhasil jadi salah satu channel YouTube dengan pengikut terbanyak di dunia, yaitu 80,9 juta. Wow!

7. Niche Baru

Sesuai namanya, niche baru adalah jenis niche yang muncul dari fitur atau topik baru. Niche ini biasanya menarik perhatian dan mendapatkan banyak keterlibatan karena keunikannya.

Misalnya, saat YouTube meluncurkan fitur clip, kamu bisa membuat konten yang memanfaatkannya. Kamu bisa memotong video untuk dijadikan konteks dan kemudian membuat postingan di X.

Selain itu, kamu juga bisa fokus pada niche reaction karena TikTok memiliki fitur Duet dan Stitch. Itu memungkinkanmu menggabungkan konten lain dan membuat konten baru yang lebih seru.

Contoh Niche

Dari berbagai jenis niche di atas, berikut contoh niche yang bisa kamu pilih sebagai content creator:

Travel

Travel adalah salah satu contoh niche yang sering ada di TikTok, YouTube, dan Instagram. Gampangnya, kamu membuat konten jalan-jalan.

Contoh content creator Indonesia di niche travel adalah Nadya Keliling Eropa, yang terkenal dengan vlog petualangannya di Eropa. Ada juga Trinity, blogger terkenal yang fokus pada tips wisata.

Mukbang

Contoh niche lain yang bisa kamu pilih adalah mukbang. Ini adalah konten di mana content creator makan banyak sambil memberikan komentar di hadapan kamera.

Yang paling populer tentu konten mukbang dengan makanan pedas. Dulu, MagdalenaF sering melakukannya, dan sekarang Adi Dharma dan Aikke Tinhaa nama top yangfokus di niche konten ini.

Memasak

Sama-sama di niche kuliner, tapi banyak content creator yang lebih suka membuat konten masak daripada makan. Jadi, fokusnya pada berbagi resep, teknik masak, dan tips memasak di rumah.

Oh ya, niche memasak bisa dilakukan dengan dua pendekatan: skilled based, seperti dilakukan oleh Devina Hermawan, atau interest based, seperti dilakukan ibu rumah tangga biasa, Fransiska Tien.

Fashion

Ini juga contoh niche yang bagus untuk dicoba, terutama bagi wanita. Niche fashion menarik karena bisa digunakan di banyak platform, seperti YouTube, Instagram, dan Pinterest.

Konten di niche ini bisa beragam, mulai dari mencoba baju baru, membuat karya fashion sendiri, hingga update berita terbaru dari dunia fashion.

Kecantikan

Contoh niche ini biasanya terkait dengan fashion. Beberapa menjalani keduanya, sementara yang lain memilih salah satu. Data INSG menunjukkan bahwa niche fashion dan kecantikan adalah yang paling populer di Indonesia.

Saat terjun ke niche ini, kamu bisa membuat konten seperti Rachel Goddard di YouTube atau dr. Shindy di Instagram. Fokus konten kamu bisa berupa tutorial dandan atau review skincare.

Fitness

Ini juga contoh niche yang lagi trending. Setelah pandemi, orang-orang makin ingin olahraga buat tetap fit. Jadi, makin banyak audiens yang mencari konten di kategori fitness atau kebugaran.

Konten yang bisa kamu buat bisa berupa kegiatan olahraga seperti Anindita Hidayat di Instagram, atau edukasi kebugaran seperti Ade Rai di YouTube.

Edukasi

Kalau kami sebut edukasi sebagai contoh niche, kamu mungkin ingat Jerome Polin dari Nihonggo Mantappu. Namun, ada banyak content creator edukasi lain, seperti William Jakfar dan Ferry Irwandi.

Niche edukasi fokus pada penyampaian informasi dan pengetahuan dengan cara menarik. Bukan cuma tentang pelajaran sekolah, tetapi juga konten tentang produktivitas, rekomendasi buku, dan lainnya.

Vlog

Vlog itu salah satu niche yang masih potensial. Di Indonesia, konten vlogging masih banyak peminatnya, di semua platform.

Konsep vlog adalah berbagi pengalaman sehari-hari, seperti jalan-jalan atau pamer hobi, dengan cara yang seru. Contoh vlogger sukses di YouTube termasuk Raditya Dika, Baim, Ria Ricis, dan Atta.

Gaming

Indonesia itu pasar game mobile terbesar ketiga di dunia. Gamer di sini rela merogoh kocek sampai Rp 5,9 triliun buat mendukung hobi nge-game mereka, lho.

Ini contoh niche potensial untuk konten yang bisa mendapatkan banyak views dan engagement. Bahkan dua YouTuber teratas di Indonesia dengan subscriber terbanyak juga ada di niche ini.

DIY

Rasanya kurang lengkap tanpa memasukkan DIY sebagai contoh niche konten. DIY, atau Do It Yourself, adalah cara seru untuk membuat atau memperbaiki barang dengan kreativitas.

Niche ini populer karena banyak orang menyukai kreativitas yang juga menjadi solusi praktis. Contoh channel DIY yang mengulas banyak trik adalah 5-Minute Craft, tapi kamu juga bisa membuat channel seperti Gudang Kreatif yang fokus pada mainan anak dari barang bekas.

Teknologi

Tanpa perlu disebutkan, kamu pasti tahu konten teknologi masih jadi contoh niche yang trending. Banyak yang akhirnya jadi YouTuber top karena review gadget dan barang elektronik lain.

Peluang sub niche di teknologi masih luas. Misalnya, kamu bisa review gadget audio seperti Sinfonia Music atau perangkat STB seperti TamTamBoyz. Bahkan, bahasan tentang ChromeBook juga masih jarang, kok.

Budaya

Contoh niche ini termasuk jenis location-based niche. Jadi, konten yang dibuat fokus bahas topik budaya dan komponen pendukungnya.

Misalnya, kamu bisa buat channel tentang pernak-pernik batik. Atau bahas sejarah Indonesia seperti Asisi Channel. Kamu juga bisa membuat konten mistis dan budaya seperti Kisah Tanah Jawa.

Komedi

Salah satu niche yang tak pernah sepi adalah komedi. Di YouTube atau TikTok, konten komedi menarik banyak viewer, mulai dari stand-up, podcast lucu, hingga konten Stitch Khaby Lame.

Mau terjun di niche ini? Siapkan materi yang bagus dan pastikan kontenmu unik. Siapa tahu kamu bisa jadi content creator profesional seperti Khaby atau Coki dan Tretan.

Parenting

Parenting bisa jadi bagian dari niche edukasi atau vlogging. Konsepnya, niche ini fokus pada berbagi pengalaman, tips, dan trik pengasuhan anak. Konten bisa berupa video tutorial, blog, atau podcast.]

Tenang, meski konten sebaiknya berdasarkan fakta, berbagi pengalaman pribadi tentang pendidikan dan produk anak tetap bisa jadi ide konten menarik di niche ini, kok.

Social Interaction

Interaksi kamu di masyarakat bisa jadi konten seru. Kunci suksesnya adalah keaslian, yaitu menunjukkan kejadian nyata dari kehidupan sehari-hari.

Interaksi sosial bisa berupa konten berbagi seperti Baim Wong, atau komunikasi seperti Fiki Naki. Intinya, audiens suka konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Reaction

Ini contoh niche baru. Dulu, membuat konten reaksi sulit karena harus menggunakan konten orang lain untuk konteks, yang berhubungan dengan hak cipta.

Sekarang, banyak channel, baik lokal maupun internasional, fokus pada konten reaction. Bahkan, content creator game terkenal seperti SSSniper Wolf mengubah tema kontennya menjadi reaction.

Cara Memilih Niche

Dengan contoh di atas, saatnya kamu menentukan niche terbaik. Berikut beberapa cara memilih niche yang kami rekomendasikan:

1. Kenali Passion dan Skill Kamu

Pilihlah niche sesuai minat dan keterampilan. Buat beberapa channel, konten yang sesuai skill content creator lebih awet.

Mulailah dari hobi atau profesi yang kamu jalani. Temukan potensi unikmu untuk membuat konten bermanfaat. Misalnya, jika kamu suka mainan, kamu bisa jadi content creator seperti Medy Renaldy.

2. Kenali Target Audiens

Selanjutnya, kamu harus tahu siapa yang menjadi target audiensmu. Jangan hanya pakai asumsi, ya. Kamu harus mengandalkan data yang benar dan paling update.

Misalnya, kalau kamu ingin jadi content creator di bidang fashion dan kecantikan, kamu perlu tahu demografi audiensmu nantinya. Kamu juga perlu riset platform yang paling tepat untuk kontenmu.

3. Riset Niche Potensial

Kamu boleh saja memilih niche yang umum. Misalnya, kamu bisa mereview produk skincare di niche kecantikan atau unbox gadget di niche teknologi.

Tapi ingat, persaingan di niche umum bisa cukup ketat. Maka, cari peluang baru atau niche lebih kecil dengan persaingan yang minim. Misalnya, coba konten reaction untuk koleksi busana terbaru.

Baca Juga:

4. Lakukan Ujicoba Niche

Dengan pengetahuan tentang skill, audiens, dan potensi niche, saatnya uji coba untuk membuktikan apakah niche tersebut bisa jadi utama.

Misalnya, coba vlog kuliner dan travel bersamaan, atau gameplay dan game update untuk melihat mana yang disukai audiens.

5. Tentukan Tujuan yang Spesifik

Tentukan tujuan yang jelas. Gunakan pendekatan SMART untuk menilai potensi sukses kontenmu. Artinya, tetapkan waktu, pencapaian, dan target ideal.

Tenang, kamu tidak harus terikat pada satu niche selamanya, kok. Mengganti niche di tengah jalan adalah hal biasa, seperti yang dilakukan oleh Mr. Beast dan SssniperWolf.

6. Putuskan Niche dan Konsisten

Kalau kamu sudah punya tujuan dan memantaunya dan ternyata hasilnya oke, kamu bisa jadikan itu sebagai niche utama kontenmu. Setelah itu, konsistenlah dalam pembuatan kontennya dan bangun personal branding yang kuat di niche yang dipilih.

Sudah Tahu Niche Artinya Apa?

Niche adalah topik spesifik yang menjadi tema utama kontenmu. Niche yang jelas memudahkan pengembangan konten dan personal branding sebagai content creator.

Di artikel ini, kamu sudah belajar tentang jenis dan contoh niche serta manfaatnya. Salah satu yang penting adalah niche memudahkanmu mendapatkan penghasilan, terutama sebagai influencer.

Dan ingat, selain kerjasama brand, kamu bisa mendapatkan penghasilan sebagai content creator dari donasi, membership, dan bahkan penjualan merchandise untuk followermu.

Untuk melakukannya, cukup daftar gratis di Gank untuk mendapatkan semua manfaatnya. Selamat mencoba!

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version