Fokus buat terus menambah follower itu tidak salah. Tapi jangan lupa juga sama engagement, ya? Engagement adalah hal penting buat kemajuan akun media sosial kamu, apapun platformnya. Baik itu Instagram, TikTok, X, dan lainnya.

Apa itu engagement? Kamu bisa mengartikannya sebagai interaksi yang dilakukan oleh follower pada postinganmu. Bentuknya bisa macam-macam. Ada yang memberikan like, ada juga yang kirim DM dan mengatakan kalau konten kamu bagus.

Tapi, itu baru kulitnya saja. Ada banyak hal tentang arti engagement yang kamu perlu tahu lebih jauh. Nah, biar kamu tidak makin penasaran engagement artinya apa dan cara meningkatkannya bagaimana, baca artikel ini sampai selesai, ya.

Apa Itu Engagement?

Engagement adalah bentuk komunikasi di media sosial berupa interaksi pada sebuah konten. Platform media sosial biasanya sudah menyiapkan fitur khusus berupa like, share, comment, dan lainnya.

Engagement bahasa Indonesianya itu keterikatan atau keterlibatan. Asal katanya, engage yang berarti terlibat. Nah, dalam konteks media sosial, bisa diartikan keterlibatan orang pada sebuah postingan.

Bahkan, Instagram, misalnya, secara jelas menyebutkan kalau platformnya mendorong adanya interaksi. Create and Share.

Untuk memahami apa itu engagement, mari gunakan sebuah ilustrasi.

Katakanlah kamu itu seorang gamer. Di satu waktu, kamu posting foto tentang perlengkapan game kamu yang terbaru. Misalnya, headset, keyboard, dan mouse gaming dengan aksen lampu RGB yang keren.

Kalau ternyata postingan itu dapat like, komentar dan bahkan di-share, berarti telah terjadi engagement di sana. Dan semakin banyak interaksi yang terjadi, maka tingkat engagementnya akan semakin tinggi.

Oh ya, jangan lupa kalau setiap platform itu bisa punya arti engagement yang berbeda karena fitur interaksi yang berbeda. Misalnya, di YouTube terdapat fitur dislike. Itu tidak kamu temukan di Instagram, Facebook, atau TikTok.

“Lho, itu berarti tidak selalu engagement adalah tentang interaksi yang baik?”

Memang benar. Kata kunci dari engage adalah interaksi. Jadi, sah-sah saja kalau ada orang yang mungkin tidak setuju sama postingan kamu dan memberikan dislike atau kasih komentar jelek.

Itu dinamika media sosial yang normal, kok. Yang penting, fokus pada engagement positif dan tanggapi komentar negatif dengan baik.

Jangan khawatir, semua platform akan menjaga kondisi interaksi di dalamnya tetap positif. Contohnya, YouTube menghilangkan total dislike meskipun tombolnya tetap ada.

“Lalu, kenapa tingkat engagement itu penting? Bukankah punya follower banyak sudah cukup?”

Baca Juga: Apa itu Engagement Rate

Pentingnya Arti Engagement

Engagement adalah hal yang sama pentingnya bagi content creator atau pengguna secara umum. Apa saja?

1. Mendongkrak Reach

Reach adalah jumlah akun yang melihat konten kamu, seperti postingan, stories, reels, dan IGTV. Semakin luas reach, semakin banyak orang yang tahu tentang kamu, kan?

Nah, engagement adalah hal penting buat mendongkrak reach. Yang paling cepat adalah pas orang lain share kontenmu di media sosial.

Selain itu, ya algoritma media sosial itu sendiri. Facebook dan Instagram membagikan konten baru dan relevan ke lebih banyak pengguna agar mereka makin betah menggunakan platform tersebut.

Oh ya, karena 64% konsumen cari informasi dari media sosial, maka engagement akun bisnis juga akan membuat brand makin dikenal.

2. Membuat Audiens Loyal

Bagi content creator, audiens itu penting. Bagi bisnis, konsumen itu penting. Untungnya, engagement adalah strategi terbaik untuk membangun loyalitas pada keduanya. Kenapa bisa?

Menurut Hootsuite, 62% konsumen suka dengan brand yang mau komunikasi sama mereka. Ini bisa diartikan kalau pengguna media sosial secara umum senang berinteraksi dengan akun yang mereka follow, termasuk content creator.

Misalnya bentuk engagement adalah berupa retweet. Bayangkan, bagaimana senangnya audiens yang komentarnya di-retweet atau dijawab di kolom komentar.

Arti engagement ini cukup besar bagi follower. Dan ini merupakan salah satu hal yang membuat mereka akan tetap setia mengikuti berbagai postingan yang dibuat oleh sang content creator.

3. Menjaga Kredibilitas

Punya konten yang keren akan menunjukkan kalau kamu itu content creator yang baik. Tapi, tingginya engagement adalah gambaran bagaimana kualitas kamu itu terbukti.

Penjelasannya begini. Misalnya, kamu adalah cosplayer yang selalu tampil beda dengan kostum superhero yang unik. Nah, pas kamu posting, ternyata banyak yang penasaran sama bahan dan cara membuatnya. Ini merupakan bentuk engagement.

Nah, kalau kamu menjawab pertanyaan itu dan membagikan ilmu baru ke audiens, jadi makin terlihat kalau kamu paham tentang kostum cosplay.

4. Menambah Revenue

Sederhananya, makin produk bisnis dikenal, makin besar kemungkinan orang beli. Faktanya, 57% konsumen beli dari brand yang mereka follow di media sosial, kok. Makanya, jadi makin banyak akun bisnis di media sosial karena ingin menggenjot penjualan.

Setali tiga uang, engagement adalah salah satu cara bagi content creator menambah penghasilan. Terutama, dalam perannya sebagai influencer.

Soalnya, makin banyak follower, uang yang didapat makin besar. Tapi, makin tinggi engagement, makin semangat sponsor mengajak kerjasama kamu karena hasilnya akan lebih efektif.

Contoh Engagement yang Paling Umum

Beberapa contoh engagement yang sering kamu temukan di berbagai platform media sosial antara lain:

1. Like

Like sebagai sebuah bentuk engagement adalah ketika audiens menekan tombol jempol karena menyambut positif konten yang kamu buat. Dan, ini merupakan bentuk interaksi yang paling instan.

Buat kamu sebagai content creator, interaksi simpel seperti ini sudah akan membuat kamu senang. Apalagi kalau misalnya kamu itu travel blogger yang tiap postingan dapat 1500 like, padahal followers kamu baru 2000.

Yang lebih penting, like itu bisa meningkatkan visibilitas dan reach. Soalnya, algoritma Instagram sekarang, akan mempromosikan konten yang populer dan relevan ke feed Instagram pengguna lain.

2. Comment

Arti engagement dari sebuah komentar tentu lebih besar dari sekadar like. Alasannya, ada usaha dari audiens untuk berpikir dulu dan mengetikkan pesan.

Misalnya engagement di akun Instagram Miawau saat bahas game terbaru ala Roblox: “Semangat Ka Regi ngonten nyaa, we’ll always be by your side”

Seringnya, komentar bukan cuma tentang konten kamu itu bagus. Tapi apa yang membuatnya bagus dan hal positif lainnya. Arti engagement ini lebih dari urusan jumlah tapi kualitas interaksinya.

3. Share

Selanjutnya, contoh engagement adalah sharing konten. Bahasa yang dipakai umumnya share, tapi retweet dan repost termasuk di dalamnya.

Aksi share konten mungkin lebih sederhana dari memberikan komentar. Tapi, dampaknya bisa cukup besar. Soalnya, jadi makin banyak orang yang tahu tentang konten itu. Bahkan, bukan mustahil akan jadi konten yang viral.

Bagi seorang content creator, hal ini tentu sangat diharapkan. Ini menunjukkan bahwa audiensnya aktif dan peduli dengan perkembangan akunnya.

4. Save

Contoh engagement berikutnya adalah save atau bookmark. Fitur engagement ini bisa ditemukan baik di Facebook, Instagram, X dan bahkan YouTube.

Yang pengguna lakukan adalah menekan tombol bookmark buat menyimpan konten yang mereka suka ke dalam Collections. Engagement ini sering dianggap cara menunjukkan seseorang suka sebuah konten tanpa melakukan like. Jadi, interaksinya cukup personal.

Biasanya, save dilakukan karena kontennya bermanfaat atau bagus. Nah, kalau banyak yang save suatu postingan, content creator jadi tahu kalau konten itu yang disukai.

5. DM

Direct message atau DM sebagai engagement adalah yang paling unik. Soalnya, interaksi yang dilakukan cukup pribadi dan melibatkan content creator, beda dari save.

Buat sebuah brand, DM merupakan bentuk komentar pribadi. Apalagi kalau DM-nya spesifik tentang konten yang diposting, menanyakan produk atau ingin tahu lebih seputar profil brand.

Itulah kenapa penting buat merespon DM dengan cepat. Soalnya, arti engagement ini berhubungan sama upaya membangun kepercayaan dan loyalitas dari konsumen terhadap seseorang atau brand.

Oh ya, ketika bicara brand, itu maksudnya bukan cuma bisnis umum, tapi juga personal branding seorang profesional, ya.

6. Kunjungan Profil

Kunjungan ke profil media sosial bisa disebut sebagai engagement juga, lho. Soalnya memang ada interaksi yang menunjukkan ketertarikan sama content creator-nya.

Ambil contoh begini. Kamu itu streamer yang suka posting potongan video di Instagram. Karena ada yang share konten kamu, dalam sehari mendadak ada 500 orang yang mampir ke halaman profil kamu. Itu jelas merupakan sebuah engagement yang bisa berujung ke bertambahnya follower.

Kalaupun pada saat itu kunjungan tidak menambah follower, setidaknya bisa menjadi upaya brand awareness yang baik.

7. Interaksi Live stream

Terakhir, engagement adalah interaksi yang bukan cuma terjadi di konten statis seperti foto. Tapi, juga bisa menjadi bagian dari live streaming. Bahkan, engagement dari streaming itu lebih instan dan seru.

Bukan cuma bisa komentar, ada juga bentuk engagement lain seperti kasih reactions, super stickers, dan lainnya. Yang seru, interaksi langsung ini bisa membuat penonton yang tadinya malu-malu jadi ikut berinteraksi dan jadi bagian dari konten.

8 Cara Meningkatkan Engagement

Nah, setelah tahu arti engagement dan beberapa contohnya, saatnya tahu bagaimana mendapatkannya. Cara meningkatkan engagement adalah sebagai berikut:

1. Kenali Audiens

Jangan anggap audiens kamu adalah semua orang, ya. Jujur, itu merupakan salah satu kekeliruan saat mengharap orang akan engage. Kamu tetap harus memilih siapa mereka dan tahu apa yang mereka suka.

Kenapa begitu? Biar kontenmu relevan sama target audiensmu. Misalnya, kalau kamu seorang travel blogger, kamu bisa cari tahu kebanyakan audiens suka destinasi mana atau gaya perjalanan seperti apa.

Di tahap ini, cara meningkatkan engagement adalah:

  • Gunakan data dari Facebook Insights atau X Analytics terkait demografi, minat, dan lainnya
  • Lakukan survei untuk bertanya format konten yang disukai atau tipe konten yang mau dibuat
  • Pantau forum di niche kamu biar tahu trend terbaru yang menarik audiens
  • Baca komentar di postinganmu buat tahu apa yang ditanyakan atau di-request.

2. Buat Konten yang Menarik

Sudah tahu belum kalau ada 46.740 foto yang di unggah di Instagram per menit dan 35.000 video diunggah setiap jam di YouTube?

Itu artinya, konten kamu hanya sebagian kecil dari semua konten di media sosial. Jadi, kalau kontenmu tidak menarik, sulit mendapatkan engagement dari pengguna media sosial.

Sebaliknya, kalau kontenmu menarik perhatian, engagement akan lebih mudah terjadi dan mendorong engagement lainnya.

Kalau di tahap ini, cara meningkatkan engagement adalah:

  • Buat konten berkualitas yang unik dan relevan dengan audiens kamu
  • Lakukan uji coba berbagai format untuk mendapatkan konten yang bisa menarik engagement
  • Sesekali ikuti tren dan ikut terlibat dalam challenge di postinganmu

3. Meminta Interaksi Audiens

Sebuah cara jitu buat meningkatkan engagement adalah meminta audiens berinteraksi. Terdengar simpel, tapi sering dilupakan, terutama oleh content creator pemula

Jadikan pertanyaan sebagai bagian dari kontenmu. Jangan biarkan audiens cuma jadi penonton. Biarkan mereka ikut aktif berkomentar. Dijamin, kamu akan dapat pengalaman seru sehingga kontenmu jadi makin menarik.

Kalau ini yang terjadi engagement di postinganmu bukan lagi soal jumlah tapi kualitas. Nah, langkah untuk biar audiens kamu engage adalah:

  • Tambahkan pertanyaan tapi jangan yang umum. Arahkan ke minat atau pengalaman. Misal “Baru tiba di Bali. Suasana gerimis. Suasana seperti ini mengingatkanmu pada siapa sih?”
  • Gunakan pertanyaan yang membuka perdebatan atau cerita personal agar konten kamu berasa lebih lengkap
  • Bersiap untuk merespon komentar setelah posting. Ini akan dengan cepat mendorong munculnya komentar lain

4 Posting di Jam yang Tepat

Biasakanlah posting saat audiens kamu online, bukan saat kamu mau posting. Soalnya, engagement biasanya terjadi di awal posting. Kalau jam postingmu tepat, engagement-nya akan lebih baik.

Mungkin kamu merasa ini ribet. Alasannya, jam online tiap orang pasti beda-beda. Itu benar. Tapi, kalau audiens kamu anak sekolah, posting di jam sekolah akan kurang mendapatkan engagement.

Lagi pula, media sosial juga akan menampilkan konten terbaru. Jadi, pas di luar jam sekolah, bisa-bisa orang lebih banyak lihat konten lain dibanding postinganmu.

Kalau di tahap ini, langkah untuk meningkatkan engagement adalah:

  • Bukan cuma pas riset audiens, kamu juga perlu pakai tool analitik buat tahu jam postingan paling efektif. Akan terlihat kok di hari dan jam berapa mereka online dan lihat postiganmu
  • Sesekali cobalah eksperimen dengan posting di waktu berbeda. Lalu, lihat hasil engagement adalah seperti apa
  • Sesuaikan posting dengan niche biar dapat engagement langsung. Konten memasak tentu kurang pas kalau di posting di malam hari. Konten gaming kurang pas kalau diposting di jam belajar.

5. Gunakan Hashtags

Pakailah semua fitur media sosial yang bisa menarik banyak orang. Nah, dari sekian banyak fitur yang bisa mendatangkan engagement adalah hashtag. Dan fitur ini ada di Instagram, X dan lainnya.

Hashtag adalah tanda # yang digunakan untuk menandai sebuah topik tertentu. Pada sistem pencarian media sosial, adanya hashtag akan membuat pengguna bisa menemukan sebuah topik dengan cepat. Itulah kenapa konten yang kamu buat sebaiknya selalu menyertakan hashtag.

Tak perlu terlalu rumit, kok. Kalau kamu barista yang selalu posting tentang kopi buatanmu, tambahkan saja #capucinno, #americano, #barista, dan tema seputar profesi kamu.

Tips untuk meningkatkan engagement adalah sebagai berikut:

  • Jangan gunakan hashtag sembarangan. Carilah yang paling relevan dengan kontenmu.
  • Kombinasikan hashtag umum seperti #kopi dengan nama brand kamu seperti #secarikkopi
  • Pantau performa hashtagmu lalu utamakan hashtag yang paling menghasilkan engagement

6. Adakan Giveaways

Bukan rahasia lagi, giveaway tak pernah gagal menarik engagement. Terutama kalau hadiahnya menarik dan syaratnya mudah. Bahkan, 91% postingan di Instagram yang punya lebih dari 1000 komentar biasanya adalah giveaway.

“Bakalan rugi dong kalau terus bikin giveaway buat dapat engagement?”

Itulah kenapa perlu jeli menemukan jenis giveaway yang efektif. Hadiahnya juga tidak harus selalu mahal, kok. Asalkan unik, akan banyak orang yang bersedia mendapatkannya. Bahkan mereka rela kalau sekadar diminta untuk like, comment dan share.

Dengan giveaway, cara meningkatkan engagement adalah:

  • Pilih hadiah yang sesuai dengan audiens. Kalau perlu berikan merchandise unik kamu yang diinginkan oleh audiens.
  • Mulailah dengan kontes “like dan share” tapi jangan ragu eksperimen dengan giveaway challenge yang lebih kreatif
  • Jangan sampai hanya sedikit orang yang tahu kamu membuat giveaway. Promosikan lewat postingan, reels bahkan live IG.

7. Collab dengan Content Creator Lain

Yakin engagement adalah interaksi yang mau diusahakan sendiri terus? Kalau kolaborasi konten hasilnya lebih bagus, kenapa tidak dicoba saja?

Tanpa kamu sadar, kolaborasi dengan content creator yang cocok akan membuat kamu bisa membuka kesempatan baru. Mulai dari menambah follower, membuat konten yang lebih unik, sampai mendatangkan engagement yang lebih banyak dan berkualitas.

Content creator terkenal seperti MrBeast juga melakukan ini, kok. Nah, kalau mau kolaborasi, langkah meningkatkan engagement adalah:

  • Cari content creator di niche sama untuk memulainya. Kamu akan lebih mudah menemukan ide konten.
  • Temukan konsep kreatif sesuai dengan jenis engagement yang diinginkan. Kalau ingin banyak yang berkomentar, buat konten yang isinya challenge atau pertanyaan
  • Promosikan kolaborasi itu di berbagai channel untuk meraih viewer dari kedua belah pihak secara terencana.

8. Beradaptasi dengan Tren dan Data

Berhasil membuat konten yang baik dan dapat engagement tinggi bukan akhir dari perjalananmu sebagai content creator. Kamu masih harus beradaptasi dengan perubahan tren dan data yang muncul dari dashboard. Ini penting untuk tahu perubahan audiens sesuai kontenmu.

Contoh, kalau kamu selalu berhasil dalam giveaway tapi ide kontes kamu sama terus, bisa jadi audiens akan bosan. Akhirnya tingkat engagement kamu akan turun.

Maka, bacalah data dan siapkan diri dengan perubahan berdasarkan temuan itu. Soalnya, arti engagement itu hubungan yang dinamis seiring waktu.

Di tahap ini, cara meningkatkan engagement adalah:

  • Jangan cuma melihat jumlah like dan share. Pelajari lebih jauh perubahan rasio demografi, pola engagement, dan lainnya.
  • Tak perlu bosan untuk melakukan uji coba konten di saat melihat ada perubahan pada data engagement. Misalnya, format konten, waktu posting, hashtag, dan partner kolaborasi.
  • Dengarkan komentar, DM, atau lainnya dan jangan anggap remeh. Lakukan validasi informasi itu dan siapkan respon untuk membuat konten yang lebih kreatif.

Engagement Adalah Interaksi di Media Sosial?

Secara asal kata, engage artinya terlibat. Jadi, engagement adalah sebuah interaksi keterlibatan pengguna media sosial terhadap sebuah postingan. Bentuknya bisa berupa like, comment dan share, bahkan mengirim super sticker.

Arti engagement mencakup semua interaksi dari follower dan siapapun yang melihat postinganmu. Engagement yang baik bisa meningkatkan reach, menjaga kredibilitas, dan menambah pendapatan.

Untuk dapat semua manfaat itu, kamu sudah belajar cara meningkatkan engagement juga. Kamu bisa mulai dengan mengenali audiens, membuat konten keren sampai menganalisa data dan beradaptasi sesuai tren audiensmu.

Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat. Jangan ragu untuk memberikan komentar apabila masih ada pertanyaan dan subscribe blog ini untuk mendapatkan informasi terbaru seputar media sosial dan content creator.

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version