Biasa posting konten media sosial kapan pun kamu mau? Pas punya ide, ya upload? Nah, kalau kamu itu content creator atau influencer, sudah tidak bisa begitu lagi. Punya content plan adalah hal wajib.

Apa itu content plan? Gampangnya, rencana pembuatan dan publikasi konten. Tanpa rencana konten, kamu tidak bisa posting rutin atau memenuhi kesepakatan dengan brand.

Tak mau itu terjadi, kan? Itulah kenapa kamu perlu baca artikel ini. Kami akan bahas pengertian content plan, berbagai manfaat dan langkah membuat content plan dengan baik. Yuk, simak!

Apa itu Content Plan?

Content plan adalah rencana yang kamu buat sebagai content creator untuk merancang konten baru atau mengembangkan konten yang ada agar sesuai dengan strategi konten yang sudah ditentukan.

Jadi, bisa dikatakan content plan itu tentang langkah-langkah yang konkret. Kamu melakukannya untuk menjabarkan content strategy yang umumnya lebih abstrak, sesuai tujuan yang mau dicapai.

Nah, tujuan itu bisa sesederhana meningkatkan jumlah engagement di media sosial. Bisa juga lebih kompleks seperti membangun brand awareness atau meningkatkan penjualan produk.

Jadi, gampangnya, content plan adalah upaya spesifik untuk membuat postingan konten lebih terencana, konsisten, dan selalu sejalan dengan tujuan utama.

Misalnya, kalau tujuan strategi kontenmu adalah memperkuat personal brand, content plan harus memuat apa jenis serta format konten yang pas untuk itu dan seberapa sering kamu posting dan jam posting ideal.

Dan tak berhenti di situ. Kamu juga perlu memilih platform terbaik untuk setiap jenis konten. Termasuk, apakah kamu mau fokus di satu atau beberapa platform?

Oh ya, content plan adalah sebuah rencana konten yang berlaku untuk semua content creator, lho. Baik mereka blogger, gaming streamer, YouTuber maupun influencer dari sebuah brand.

Dan sebuah content plan bukan sekadar ide awal, tapi juga mencakup seluruh proses pembuatan dan langkah mengembangkan konten secara spesifik.

Contoh Content Plan

Lalu, seperti apa sih contoh content plan yang bisa menginspirasi kamu sebagai content creator? Ada beberapa cara, salah satunya seperti ini:

Seperti terlihat, beberapa komponen yang bisa kamu masukkan ke dalam content plan itu antara lain:

  • Judul konten, baik yang sudah ditetapkan atau yang masih dalam konsep.
  • Tujuan, tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan konten
  • Tipe pembuatan, bisa sendiri atau berupa collab post seperti saat menerima endorse
  • Format, bisa berupa video pendek, video YouTube, Reels, dan lainnya
  • Platform, bisa YouTube, TikTok, Instagram, Twitch atau berbagai platform sekaligus
  • Klien, sebutkan siapa yang menjadi klienmu sebagai influencer di konten tersebut
  • Kata kunci, yang biasanya ditentukan brand atau partner kolaborasi untuk tujuan SEO
  • Tanggal publikasi, hari yang ditentukan untuk sebuah konten dirilis atau live stream session
  • Catatan khusus, beberapa catatan untuk memastikan tak ada detail kerjasama yang terlewatkan

Tentunya itu hanya beberapa elemen contoh content plan. Kamu bisa menambahkan komponen lain sesuai dengan niche dan jenis konten yang kamu jalani.

Beda Content Plan, Content Strategy dan Content Calendar

Banyak orang mengira content plan, content strategy, dan content calendar itu sama. Padahal masing-masing memiliki pendekatan berbeda untuk membantu content creator mencapai tujuan.

Content strategy adalah gambaran umum pembuatan konten untuk mencapai tujuan jangka panjang. Ini mencakup perencanaan, prioritas pengembangan, dan pengelolaan konten. Di dalamnya juga ada update data persaingan perubahan perilaku audiens, dan lainnya.

Sementara content plan adalah perpanjangan dari content strategy. Isinya lebih detail dan berupa rencana jelas tentang konten yang dibuat, tujuannya, dan langkah pembuatannya. Dengan content plan, semua konten yang direncanakan bisa sejalan dengan strategi konten di awal.

Content calendar adalah perencanaan yang fokus pada penjadwalan. Ini bisa dianggap sebagai tindak lanjut dari content plan. Tujuan content calendar itu memastikan pelaksanaan pembuatan dan publikasi konten sesuai jadwal. Jadi, bisa konsisten dan patuh pada kontrak kerja sebagai influencer.

Rangkumannya adalah sebagai berikut:

Content StrategyContent PlanContent Calendar
CakupanLuas dan jangka panjangLuas dan jangka pendekDetail dan jangka pendek
TujuanMemuat visi, data, dan tujuan secara keseluruhanMenuliskan langkah dan detail informasi per konten sesuai strategiMenjadwalkan tiap konten secara presisi
KomponenGoals, target audience, content types, themes, key messagesJenis konten, tujuan spesifik, pilihan platform, catatan khusus per kontenJudul konten, waktu pembuatan dan publish, pembuat konten, platform
FokusFaktor pendukung alasan pembuatan konten dan pemilihan jenis konten sesuai tujuan utamaLangkah teknis pembuatan dan publikasi konten sesuai jenis dan format yang ditentukan dalam strategiKapan dan di mana setiap konten diposting
ContohMeningkatkan brand awareness lewat postingan blog, video, dan konten media sosial selama enam bulanMembuat daftar rencana konten sesuai jenis dan tipe konten serta ketentuan kontrak kerjasama.Kalender yang menampilkan judul postingan blog dan tanggal publikasi bulan ini serta bulan depan.

Pentingnya Membuat Content Plan

Setelah tahu apa itu content plan dan bedanya dengan content strategy, kamu mungkin penasaran dengan manfaat content plan, kan?

1. Sejalan dengan Content Strategy

Dengan content plan, kamu jadi bisa memastikan konten sesuai dengan strategi. Ini penting untuk bisa mencapai tujuan utama.

Katakanlah, kalau fokusmu pada jumlah follower, content plan harus berisi langkah untuk membuat konten dilihat banyak orang. Misalnya, repurpose konten ke berbagai platform.

Lain lagi, kalau fokusnya pada brand awareness. Kamu perlu fokus pada konten review yang menunjukkan expertise.

Nah, upaya itu bisa dilakukan sendiri atau collab dengan content creator lain atau brand dalam bentuk sponsored post. Upaya besarnya untuk membangun personal branding.

2. Posting Konten Lebih Teratur

Content plan juga bisa membantu kamu membuat konten lebih tertata. Bukan hanya dari seberapa sering kamu posting, tapi juga di mana kamu akan melakukan posting.

Misalnya, kalau kamu itu streamer game, jangan sampai kamu terlalu banyak fokus di Twitch sampai melupakan penontonmu di YouTube. Lalu di waktu berbeda, kamu terlalu sering membuat konten YouTube sampai tak ada waktu untuk streaming live di Twitch.

Ini contoh ketidakkonsistenan yang kurang menunjukkan citra profesional seorang content creator.

3. Pengerjaan Konten Lebih Baik

Kalau kamu punya content plan yang jelas dan penjadwalan yang baik, membuat konten akan jadi lebih mudah. Kenapa bisa begitu?

Bayangkan kalau kamu tidak punya jadwal. Pembuatan konten bisa saling tumpang tindih. Ini bisa mengganggu konsentrasi, lho. Dan hasil kontennya jadi kurang baik karena konten yang dibuat terburu-buru.

Dengan content plan yang jelas, kamu bisa mengatur waktu untuk riset, pengeditan, dan revisi. Rencana konten yang kamu buat itu juga bisa untuk bulan ini atau juga bulan depan.

4. Tahu Kebutuhan Resource

Content plan bisa membantu kamu tahu kebutuhan resource. Ini penting terutama kalau kamu bekerja dalam sebuah tim.

Misalnya, kamu perlu membuat konten di luar kota dengan banyak tim kameramen. Sayangnya, saat akan dilakukan, semua anggota tim sedang di project lain. Wah, bisa-bisa pembuatan konten itu mundur atau lewat deadline, lho.

Ini tidak akan terjadi jika ada rencana konten. Pengerjaan konten yang lebih penting bisa diprioritaskan, sementara konten lain bisa ditunda karena resource tidak tersedia.

5. Bisa Mengukur Performa Konten

Tanpa content plan yang jelas, kamu bisa bingung apakah strategi kontenmu salah atau pengerjaan kontennya tidak bagus.

Kalau tujuanmu adalah meningkatkan brand awareness, fokusnya pada menambah follower, bukan? Namun, ternyata kamu lebih banyak posting konten jualan merchandise karena sedang dapat ide

Di akhir periode, kamu jadi merasa tujuan brand awareness tidak tercapai, Di saat sama, tingkat penjualan juga tidak tercatat dengan baik.

Cara Membuat Content Plan

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat content plan:

1. Lihat Lagi Tujuan Utama

Membuat content plan itu untuk memastikan tujuan utama tercapai dan sudah ada di content strategy. Jadi, langkah pertama adalah tuliskan tujuan utamanya lalu buat lebih detail.

Misalnya, apakah tujuannya menambah follower, meningkatkan engagement, atau menghasilkan lebih banyak uang sebagai content creator?

Kemudian, gunakan pendekatan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

Sebagai contoh, sebagai vlogger kamu bisa membuat goal SMART seperti “..dalam enam bulan, saya mau subscriber YouTube saya naik 20% dengan upload dua video baru setiap minggu. Fokusnya di street food.”

Kalau kamu mencapai beberapa tujuan sekaligus, pastikan untuk menyiapkan label khusus di dokumen yang kamu buat.

2. Melakukan Brainstorming

Sebelum membuat konten, lakukan brainstorming untuk menemukan ide-ide kreatif. Tuliskan semua yang muncul, lalu pilih yang paling menarik dan sesuai tujuanmu.

Cek tren terbaru biar kontenmu tetap up-to-date. Ini langkah penting yang harus ada dalam content plan, lho.

Eits, tapi jangan lakukan secara manual, ya. Kadang, creative block bisa membuat kamu kesulitan dapat ide segar. Makanya, kamu perlu pakai tools riset kata kunci, social listening, analitik atau aplikasi content creator lainnya.

Bila perlu, kamu bisa mencari ide konten dari kompetitor, asalkan sesuai dengan tujuan dan niche kamu.

3. Tentukan Prioritas Konten

Bagaimana kalau semua ide konten dari brainstorming itu bagus? Mulailah menentukan prioritas konten yang akan dibuat. Soalnya, kamu tidak bisa membuat semuanya sekaligus, kan?

Salah satu cara terbaik adalah memprioritaskan konten yang paling urgent. Misalnya, konten yang terkait dengan kemajuan channel baru atau konten kerja sama dengan orang lain dan brand.

Kamu bisa mulai mengkonfirmasikan rencana konten dengan partner atau brand yang sudah sepakat untuk posting di bulan ini atau bulan depan.

Bisa juga membuat tema khusus sesuai tren atau acara tertentu. Misalnya, kalau kamu food vlogger, prioritaskan konten festival jajanan di berbagai kota daripada konten pribadi. Soalnya, event tersebut tidak selalu ada setiap bulan, kan?

4. Tentukan Format Konten

Langkah selanjutnya dalam membuat rencana konten adalah menentukan formatnya. Apakah kamu akan membuat semua format setiap bulan, atau satu format berbeda untuk setiap bulan?

Kalau fokus pada konten video seperti YouTube Shorts atau TikTok, menentukan format lebih mudah.

Tapi, bayangkan kalau kamu seorang travel food blogger seperti Mark Wiens. Dia aktif di YouTube, sering posting di Instagram, dan tetap menulis di website. Kejelian dalam menentukan format konten yang harus dibuat jadi penting dengan memperhatikan resource dan waktu yang diperlukan.

Itulah kenapa membuat rencana konten perlu dilakukan secara konsisten.

5. Memilih Platform

Fokus pada satu jenis konten, seperti video, memang lebih mudah daripada harus memikirkan berbagai format. Namun, kamu masih harus memilih platform yang tepat untuk mempostingnya, lho.

YouTube, TikTok, atau Instagram Reels? Kamu juga harus memikirkan apakah ingin membuat video yang diedit atau melakukan live stream yang diposting ulang sebagai highlight.

Ini bukan hanya tentang membuat konten, tapi juga dampak dari posting. Saat membuat rencana konten, kamu harus menggunakan data seperti tingkat engagement, reach audiens, dan lainnya.

6. Tentukan Siapa yang Mengerjakan

Kalau kamu membuat konten sendiri, langkah ini tidak perlu dimasukkan dalam content plan yang kamu buat.

Namun, saat sudah melibatkan orang lain, misalnya untuk editing atau publikasi konten, hal ini perlu ditentukan dulu. Beberapa content creator top memiliki tim untuk berbagai proses, lho.

Nah, mereka yang terlibat pada sebuah konten harus masuk dalam content plan. Tujuannya adalah agar setiap orang tahu apa yang harus dikerjakan dan kapan melakukannya.

Ini akan lebih kompleks jika kamu membuat konten bersama orang lain dalam kolaborasi. Termasuk saat melakukan postingan bersponsor, di mana brand ingin melihat hasil akhir sebelum kamu memposting.

7. Buat Content Calendar

Setelah mengetahui semua komponen utama dari content plan, langkah selanjutnya adalah membuat content calendar.

Jadi, kamu akan mengubah catatan dari daftar langkah menjadi penjadwalan yang fokus pada tanggal pembuatan, edit, dan posting.

Kamu bisa melakukannya secara manual dengan Google Calendar. Namun, bisa juga dengan tools seperti Hootsuite dan SproutSocial. Selain akan ada notifikasi, tools ini juga bisa mengatur postingan untuk publish di hari dan jam yang ditentukan.

8. Sediakan Halaman Review dan Dokumen

Content plan saat ini akan menjadi referensi pembuatan konten untuk rencana bulan depan. Jadi perlu ada halaman khusus untuk memantau dan meninjau pengembangan konten.

Selain itu, kamu perlu menyediakan halaman untuk melampirkan dokumen atau tautan terkait pelaksanaan content plan.

Ada yang menjadikan content plan sebagai informasi terpusat, sementara yang lain memilih dokumen berbeda. Jadi, keputusan ada di tanganmu, kok.

Tool untuk Content Plan

Untuk memudahkan membuat content plan, berikut beberapa tool yang bisa kamu gunakan:

  • Slickplan — Cocok untuk content plan yang membutuhkan catatan kolaborasi konten dan optimasi SEO. Jadi, cocok untuk blogger dan YouTuber
  • Airtable — Salah satu tool yang dikenal dengan fitur database sehingga cocok untuk content creator yang ingin membuat content planning mereka lebih bisa diandalkan.
  • Trello — Dikenal sebagai tool project management ramah pemula dan juga cukup andal sebagai salah satu tool content plan gratis untuk content creator pemula.
  • Planable — Pas untuk content creator yang mau membuat, mereview, dan menyetujui konten di platform. Ideal untuk jenis konten kolaboratif.
  • Notion — Opsi gratis selain Trello dengan fitur all-in-one workspace. Menggabungkan pembuatan draft atau script dan manajemen tugas, Blogger, YouTuber, atau influencer bisa pakai tool ini.

Sudah Tahu Apa Itu Content Plan?

Content plan adalah kunci bagi content creator sukses dalam membuat konten. Inilah daftar rencana yang didalamnya ada judul konten, tujuan pembuatan, format dan platform untuk posting.

Kami telah memberikan contoh content plan dan langkah pembuatannya. Rencana yang baik memudahkanmu mencapai tujuan, mulai menambah follower sampai menghasilkan uang dari konten.

Dengan content plan, kamu bisa memilih fitur monetisasi dari platform utama atau menggunakan platform seperti Gank. Dengan daftar gratis, kamu bisa terima donasi, jualan merchandise, dan punya layanan membership.

Nah, semoga informasi ini bermanfaat. Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan info terbaru tentang content creator dan cara menghasilkan uang dari konten.

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version