Kamu sudah belajar apa itu personal branding, kan? Lalu, kamu mau langsung tahu cara membangun personal branding dengan benar?

Wah, kamu sudah menemukan artikel yang tepat, nih. Di sini, kami akan jelaskan langkah demi langkah membangun personal branding.

Dengan panduan cara membuat personal branding ini siapa tahu impian kamu jadi content creator top bisa segera terwujud. Dan, panduan ini bisa berlaku buat profesional lain juga, kok.

Oh ya, kami juga akan bagikan tips membangun personal branding di akhir. Jadi, baca sampai selesai, ya!

13 Cara Membangun Personal Branding

Inilah cara membangun personal branding yang kamu perlu tahu:

1. Tentukan Tujuanmu

Cara membangun personal branding dimulai dengan menetapkan tujuan. Ini yang akan membantu kamu tahu gambaran besar upaya itu dan apakah kamu sudah berhasil mendapatkannya.

Tujuan kamu bisa apa saja. Misalnya, mengedukasi orang dengan keahlianmu, sekadar berbagi resep rahasia atau menginspirasi orang dengan cerita unikmu.

Coba deh lihat channel YouTube Jajago Keliling Indonesia. Kira-kira apa ya tujuan mereka berkeliling Indonesia pakai campervan sambil berbagi pengalaman unik hidup di berbagai tempat menarik?

Sumber: YouTube Jajago Keliling Indonesia

Tentunya, bukan sekadar mendapatkan follower atau mau jadi brand ambassador produk, ya? Bisa jadi mau menginspirasi kalau hidup nomaden Indonesia itu aman dan seru.

Nah, kalau sudah punya tujuan jelas seperti, langkah membangun personal branding berikutnya jadi lebih terarah. Tentunya, sesuai persepsi publik yang kamu harapkan, ya.

Meski begitu, cara membuat personal branding tak harus secara umum saja . Kamu bisa saja menentukan sebuah tujuan yang jelas dan terukur.

Misalnya, kamu mau posting 100 video konten travel dalam setahun dan mencapai 10.000 follower di YouTube dan Instagram.

2. Pilih Niche yang Pas

Niche adalah topik tertentu yang akan menjadi tema utama konten yang membangun personal branding kamu nantinya.

Niche itu penting biar kamu bisa fokus atau sesuai dengan diri kamu atau audiens kamu. Misalnya kalau kamu hobi main game, maka niche gamer bisa jadi pilihan kamu. Itupun tidak melulu gaming secara umum.

Kamu bisa lihat perbedaan content creator gaming di YouTube.

Miawaug fokus ke gameplay dari berbagai game, Frost Diamond memadukan konten gameplay, mini drama gaming dan challenge kalau Jess No Limit posting konten game, vlog dan challenge.

Nah, karena 81% audiens di Indonesia itu melihat berbagai konten dari banyak content creator, tanpa fokus di niche tertentu, cara bangun personal branding kamu akan lebih menantang.

3. Pahami Audiensmu

Personal branding tidak bisa dipisahkan dari audiens, beda dengan pencitraan. Maka, cara membangun personal branding harus termasuk memahami siapa viewer kamu.

Misalnya, kalau kamu terjun di niche gaming, maka sebagian besar audiens kamu adalah laki-laki dengan rata-rata umur di rentang 24-29 tahun. Sebaliknya, kalau niche cosplay didominasi oleh perempuan.

Itu belum termasuk apakah audiens kamu itu suka dengan personal branding yang terkesan imut, sopan, atau malah sedikit kontroversial seperti Pewdiepie.

Kamu tidak bisa memutuskan itu begitu saja. Kamu harus cari tahu dulu tentang tren di Indonesia dan psikologi dari sebagian besar viewer atau followermu. Lalu, bangun citra sesuai niche dan audiens kamu.

4. Tunjukkan Prinsip yang Kamu Anut

Haruskah kamu jadi orang lain dengan ikut tren dan audiensmu?

Justru sebaliknya. Cara membangun personal branding yang baik itu harus menunjukkan keaslianmu, termasuk prinsip yang kamu percaya.

Bukan cuma karena akan lebih nyaman buat kamu, tapi juga bisa membuat kamu terlihat beda dari yang lain. Itulah kenapa konsep dasar personal branding termasuk originalitas, alias tidak dibuat-buat.

Ada banyak contoh untuk ini di berbagai niche. Misalnya, kalau kamu seorang food vlogger dan menganggap makanan Indonesia itu yang terbaik, kamu bisa konsisten melakukan review pada kuliner lokal saja.

Artinya, ketika ada tawaran brand internasional untuk partnership atau sponsored post, kamu mungkin bisa menolaknya. Soalnya, tidak sesuai dengan branding yang kamu bangun.

5. Tentukan Sisi Unik Kamu

Cuma mengandalkan prinsip tidak cukup buat membangun personal branding yang kuat. Kamu juga harus punya Unique Value Proposition (UVP).

Maksudnya, ada sesuatu yang unik dari konten, karakter, atau lainnya yang bisa dengan jelas menunjukkan bahwa itu adalah kamu sebagai sebuah brand.

Biasanya, perbedaan seperti ini yang membuat orang jadi lebih suka sama konten kamu daripada yang lain. Kalau kamu influencer, saran dari kamu bakal lebih dianggap dibanding influencer lain.

Kalau kamu suka melihat review produk tekno, kamu bisa melihat bagaimana Eldwin GTID merupakan seorang content creator dengan personal branding yang kuat. Di channel YouTube-nya, dia dikenal jago review monitor dengan detail, jujur dan kadang provokatif.

Sumber: YouTube GTID

Bahkan, saat mulai mengembangkan channel itu dengan talent yang berbeda, personal branding dari Eldwin masih daya tarik bagi para followernya.

6. Buat Representasi Visual yang Menarik

Beda sama brand buat bisnis, personal branding sebenarnya tidak terlalu tergantung sama penampilan visual seperti logo.

Tapi, bukan berarti kamu tidak perlu memasukkannya ke cara membangun personal branding, ya. Soalnya, kamu tetap perlu konsistensi visual buat dikenali sama audiens.

Wujudnya bisa sesederhana foto profil yang konsisten atau foto background tertentu yang paling menggambarkan diri kamu. Bisa juga dengan menggunakan tema warna tertentu.

Misalnya kalau kamu seorang influencer gaya hidup sehat, tema hijau yang menggambarkan suasana segar dan ramah lingkungan akan cocok dipakai. Itulah yang diterapkan oleh blogger dan influencer gaya hidup sehat, Cathy Avocadu.

Tema warna segar dipakai di blognya dan berbagai postingan untuk akun TikTok dan Instagramnya. Ini bisa jadi inspirasi bagaimana cara membangun personal branding secara visual.

7. Bangun Identitas Online

Kalau kamu seorang profesional, sebaiknya kamu punya portofolio online. Dengan begitu, orang-orang akan lebih mudah menemukan informasi tentang kamu, termasuk calon klien.

Nah, kalau kamu content creator, bangun identitas online selain channel utama. Misalnya, kalau kamu YouTuber, buatlah akun di TikTok dan Instagram, atau membangun blog pribadi. Tujuannya, menjangkau audiens lebih luas sehingga personal branding kamu lebih dikenal.

Belum lagi, kalau kamu punya rencana untuk membangun personal branding sebagai pribadi dan profesional secara terpisah. Misalnya, YouTube khusus untuk konten sesuai niche, sedangkan Instagram untuk kehidupan pribadi yang menunjukkan sisi positif kamu di keseharian.

Itu dilakukan sama Bima Aryo, lho. Content creator yang dikenal dengan konten kretek abal-abal di YouTube ini, lebih banyak berbagi cerita kehangatan keluarga dan binatang piaraannya di akun Instagram.

Sumber: Instagram Bima Aryo

8. Pilih Platform yang Tepat

Apakah cara membangun personal branding bisa pakai semua platform online? Bisa dikatakan begitu. Tapi, tetap pilih platform yang paling cocok sama branding kamu.

Misalnya, kalau kamu itu blogger atau content creator yang fokus pada teks, maka X, Medium, dan LinkedIn bisa menjadi platform yang cocok. Tapi, kalau kamu itu gamer, Twitch, Kick, YouTube dan Facebook paling pas buat membangun personal branding.

Lalu, bagaimana cara membangun personal branding buat content creator pemula secara umum?

Di Indonesia, platform yang paling sering digunakan itu Instagram, Facebook, dan TikTok. Jadi, kalau tujuan brandingmu adalah dikenal banyak orang dulu, ketiga platform itu bisa jadi pilihan.

9. Buat Strategi Konten

Jangan salah, cara membangun personal branding ini bukan cuma buat content creator. Siapapun direkomendasikan buat merancang strategi konten biar punya personal brand yang konsisten.

Maksudnya, kamu perlu membuat postingan yang berkualitas dengan frekuensi yang cukup biar personal brand kamu terus dikenal orang.

Apa alasannya? Pertama, personal branding merupakan sebuah upaya terus menerus. Kalau kamu berhenti mengupayakannya, personal brand kamu akan tenggelam dan bahkan tidak dikenal lagi.

Kedua, personal branding berkaitan dengan audiens. Biar mereka tetap tertarik sama kamu, terus berikan manfaat. Salah satunya dengan membuat konten yang mereka butuhkan.

Ketiga, kalau mau meningkatan personal branding sebagai influencer, kamu tidak bisa cuma posting pas ada kerja sama dengan brand, bukan? Itu justru akan membuat audiens kamu curiga dan personal brand kamu dipertanyakan.

Baca Juga: Cara Menjadi Content Creator

10. Engage sama Audiens

Kalau sudah punya konten yang diposting rutin, jangan lupa membangun engagement.

Biasanya, karena sibuk, beberapa orang tidak berinteraksi sama sekali di postingan. Ini bukan cara membangun personal branding yang baik.

Banyaknya engagement di sebuah akun masih jadi landasan platform mempromosikan konten itu. Jadi, makin banyak like dan komentar di postinganmu, makin besar peluang kontenmu muncul di FYP dan feed Instagram orang lain.

Jangan lupa juga kalau orang Indonesia membuka media sosial selama 3 jam setiap hari. Mereka aktif di berbagai platform. Jadi, sayang kalau kesempatan ketemu mereka tidak kamu manfaatkan buat membangun personal branding.

Ada trik buat dapat engagement instan dari mereka kok, yaitu lewat livestream. Misalnya, kamu bisa membuat sesi Q&A atau sekadar menyapa mereka secara berkala di Instagram atau TikTok.

11. Belajar Memahami Analytics

Kalau di awal kamu sudah menentukan tujuan, jangan lupa untuk mengukur kesuksesan upaya personal branding kamu. Caranya, gunakan berbagai tools analytics di platform yang kamu pakai.

Sebagai contoh, kalau kamu blogger, kamu bisa cek dari Google Analytics. Sedangkan, di TikTok dan Instagram, kamu bisa membuka TikTok Insights dan Instagram Insights.

Sumber: YouTube Help

Nantinya, dari data itu, kamu akan tahu apakah cara membangun personal branding yang kamu lakukan sudah sesuai dan membuahkan hasil.

12. Bangun Jaringan Lebih Luas

Kamu keliru kalau berpikir bahwa cara membangun personal branding bisa dilakukan sendiri. Soalnya, akan lebih efektif kalau melibatkan orang lain. Misalnya, klien, content creator lain, atau rekan kerja.

Kalau di dunia content creator, langkah menambah jaringan biasanya dengan melakukan collab post. Dengan begitu, akan bisa mendongkran jumlah follower, sekaligus menguatkan reputasi kamu sebagai experti di niche tertentu.

Langkah networking ini juga tidak selalu berupa membuat konten online. Sebagai cosplayer, saat kamu datang ke event cosplay seperti Indonesia Comic Con atau Coswalk juga upaya buat networking. Soalnya di event itu kamu bisa bertemu coplayer lain, fans atau brand yang tertarik dengan content creator di dunia cosplaying.

13. Update Skill dan Info Terbaru

Bagaimana cara membangun personal branding yang jitu? Terus update dengan semua informasi terkait personal brand yang kamu bangun.

Ini merupakan sebuah upaya tanpa henti yang akan membuat kamu punya daya saing di antara yang lainnya. Dengan begitu, kamu bisa tetap tampil sebagai ahli di niche itu dan jadi rujukan informasi followermu.

Coba bayangkan kalau kamu seorang gamer yang terus memainkan game yang sama. Padahal ada tren game baru yang diminati oleh audiensmu.

Nah, langkah update informasi bisa sesederhana membaca berita di niche tersebut. Misalnya, bagi blogger yang mau update tentang SEO, bisa mengunjungi Google Developer Blog atau Search Engine Journal.

Kalau mau tahu tentang dunia content creator dan cara mendapatkan uang dari konten, blog seperti Gank Blog bisa menjadi pilihan. Atau, perhatikan komentar dari followermu dan tanyakan apa yang mereka inginkan di konten terbaru.

Tips Membangun Personal Branding

Selain menjalankan cara membangun personal branding di atas, inilah tips yang perlu kamu perlu tahu:

1. Terus Kreatif

Membangun personal branding harus didukung kreatifitas yang kuat. Kamu bisa pakai infografis interaktif, tutorial video, atau bahkan VR (virtual reality) kalau itu bisa menarik audiens.

Misalnya, di niche kuliner, kamu bisa membuat konten memasak dengan visual yang mendukung VR atau pakai kamera 360. Itu bakalan menampilkan proses yang lebih seru.

2. Konsisten

Membangun personal branding tanpa konsistensi itu mustahil. Soalnya, branding merupakan persepsi orang atas kamu, jadi tidak boleh gampang berubah tanpa alasan yang jelas.

Coba bayangkan kalau kamu itu seorang tech reviewer. Kadang kamu posting tentang ponsel terbaru, kadang kamu posting konten seputar politik. Audiens kamu akan bingung dengan personal brand kamu.

3. Tampil Beda

Tips membangun personal branding lainnya adalah serius menunjukkan sisi keunikan kamu. Bagi content creator, membuat konten eksklusif bisa jadi salah satunya

Kalau David Gadgetin cuma review ponsel dengan unboxing, pengenalan fitur, dan uji kamera, personal brand-nya tak akan sekeren sekarang. Tapi begitu dia ke pabrik pembuatan ponsel buat kasih konten eksklusif, dia jadi tampil beda dari content creator di niche itu

4. Berani Jadi Trendsetter

Beberapa content creator atau profesional memilih untuk menjalankan strategi ATM (Amati Tiru Modifikasi). Ini tidak salah. Tapi, kurang bisa menguatkan brand sebagai trend setter.

Kamu harus jadi yang paling tahu tentang tren terbaru, dan membuat konten yang bisa menggirin tren itu makin luas.

Contohnya, kalau kamu itu TikToker di niche kesehatan. Kamu bisa buat challenge baru yang cuma bisa dilakukan sama orang yang fisiknya fit.

Selain menjadi trendsetter, hal ini akan memperkuat persepsi kalau kamu punya pengetahuan yang luas tentang gaya hidup sehat melalui olahraga.

5. Prioritaskan Kualitas

Posting banyak konten tidak selalu bagus. Sama halnya, punya portofolio beragam tidak berarti kamu profesional yang baik. Kuncinya tetap pada kualitas karya kamu.

Lebih baik membuat posting tidak terlalu banyak tapi menunjukkan personal brand yang pas daripada memaksakan kuantitasnya saja.

Membangun Personal Branding Itu Mudah, Bukan?

Kalau kamu mengikuti panduan cara membangun personal branding yang benar, usahamu bakal lebih gampang. Jadi, penting buat mulai dari yang paling dasar, yaitu menentukan tujuannya dulu.

Selain membut personal branding, kamu juga sudah tahu beberapa tips membangun personal branding yang bisa dicoba. Kamu boleh tambahkan tips rahasia kamu sendiri, kok. Apapun itu, lakukan sesuai dengan tujuan dan pengetahuan yang kamu punya, ya.

Kalau nanti kamu berhasil jadi content creator dengan personal brand yang oke, kamu bisa punya banyak follower dan lebih gampang buat dapat uang dari kontenmu, lho.

Tidak terbatas dari iklan seperti AdSense YouTube atau sponsored post sebagai selebgram, kamu juga bisa jualan merchandise atau punya grup eksklusif dengan sistem membership. Platform seperti Gank, bisa bantu kamu dapat penghasilan tambahan dari konten dan daftarnya juga gratis.

Tertarik mencobanya sekarang?

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version