Sebagai content creator, saatnya kamu stop berpikir kalau membuat konten itu “cuma hobi”. Dari konten itu, kamu justru bisa jadi seorang influencer. Dan, siapa tahu menjadi influencer adalah jalan ninja kamu buat dapat banyak penghasilan.

Eh, tapi, apa itu influencer? Influencer artinya kamu membujuk follower buat melakukan sesuatu. Biasanya, upaya itu terkait kegiatan marketing seperti promo produk dari brand tertentu. Meskipun, tidak selalu begitu.

Oke, kamu mulai punya gambaran arti influencer. Tapi kamu mungkin bingung apa pekerjaan influencer dan kaitannya dengan kegiatan pemasaran dari brand itu seperti apa?

Baiklah, yuk baca penjelasannya sampai selesai biar lebih paham.

Apa itu Influencer?

Influencer adalah seseorang yang bisa mengajak orang lain buat melakukan hal tertentu. Ini dilakukan karena influencer punya nama besar, keahlian atau hal lain yang membuat banyak orang percaya dan mengikuti mereka.

Secara umum, itulah pengertian influencer yang perlu kamu ketahui.

Influencer adalah istilah yang berasal dari kata influence, dan dalam bahasa Inggris berarti mempengaruhi. Nah, upaya mempengaruhi dari seorang influencer artinya bisa aktif atau pasif.

Jadi, ada influencer yang memang niatnya mengajak orang melakukan sesuatu. Ada juga influencer yang diikuti orang secara sukarela tanpa pernah menyuruh apapun. Ini bisa terjadi di banyak hal, mulai dari gaya hidup, cara berkomunikasi, pemakaian produk, atau merek.

Sumber: YT Unbox Therapy

Di era digital di mana komunikasi banyak pakai media sosial, muncullah peran social media influencer. Apa itu influencer social media? Mereka umumnya para content creator yang fokus di satu niche dan dianggap ahli, jadi setiap rekomendasinya diikuti. Landasannya, kepercayaan.

Nah, kondisi ini dilihat pelaku bisnis sebagai peluang buat mengenalkan brand dan produk dengan lebih natural. Maka, influencer marketing muncul sebagai strategi pemasaran baru di mana influencer adalah pemain utamanya.

Jangan salah, ini bukan strategi biasa. Nyatanya, 69% konsumen memang percaya rekomendasi influencer. Dan, hal ini terjadi di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Dengan jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang makin banyak, dan pasar influencer marketing yang terus tumbuh sampai $194,60 juta di 2023, potensi buat jadi content creator profesional dan menjalani profesi influencer makin terbuka lebar.

Apalagi, anggaran dari brand untuk menggandeng influencer promosi produk terus meningkat. Jadi, kalau kamu tertarik jadi influencer, kamu pantas lega.

Belum lagi, pilihan buat jadi influencer banyak jalannya. Kamu bisa jadi influencer dengan peran kamu sebagai:

  • YouTuber
  • Vlogger
  • Blogger
  • Streamer
  • Cosplayer
  • Podcaster
  • Vtuber
  • Selebgram
  • Fotografer
  • Animator
  • Artis
  • Olahragawan
  • Komika
  • Dan masih banyak lagi

Apa Pekerjaan Influencer

Setelah tahu apa itu influencer dan berniat menjalaninya, kamu perlu tahu dulu apa pekerjaan influencer sebagai profesional:

1. Membuat Konten Menarik

Tidak semua influencer adalah content creator. Namun, cara efektif mempengaruhi orang banyak adalah melalui konten di media sosial.

Sumber: YT Miawaug

Inilah salah satu alasan kenapa tugas influencer adalah membuat konten unik dan menarik. Kalau kamu YouTuber, kamu bisa mulai sama ide konten YouTube yang keren. Nantinya, pastikan hasil dari konten punya kualitas terbaik, mulai dari suara, gambar dan jalan cerita.

Tapi ingat kalau konten yang kamu buat harus adil bagi dua audiens kamu sebagai influencer: follower dan brand. Tugas influencer artinya memastikan pesan sponsor tersampaikan, dan kontennya tetap sesuai topik yang disukai audiens.

Influencer adalah orang yang harus bisa menjaga keseimbangan ini. Kalau tidak, follower bisa unsubscribe channel kamu dan kesempatan untuk dapat kerjasama influencer marketing bisa berkurang dan bahkan hilang.

2. Berkomunikasi Hangat dengan Follower

Apa pekerjaan influencer selanjutnya? Menjaga follower tetap betah di akun media sosialmu. Caranya, berkomunikasi dengan baik lewat kolom komentar atau konten khusus, misalnya live streaming buat Q&A.

Bayangkan kamu sebagai tamu di rumah orang lain. Kamu dipersilakan masuk, tapi tak diajak ngobrol. Sebel, kan? Itulah yang dirasakan sama follower kamu kalau kamu cuma posting konten tanpa berinteraksi sama mereka.

Jadi, jangan anggap tugas influencer cuma posting konten yang isinya rekomendasi produk. Soalnya, rekomendasi kamu akan efektif kalau tingkat kepercayaan ke kamu makin besar. Jadi, bangunlah engagement dengan audiens.

Sebenarnya, apa arti influencer bagi follower? Influencer adalah ibarat teman yang kasih rekomendasi produk yang baik dan brand terpercaya. Follower jadi tidak perlu repot riset sendiri. Begitu mereka bingung, cukup bertanya ke kamu sebagai panutan mereka.

3. Melek Perkembangan Industri

Sebagai influencer masa iya kamu cuma promosi tanpa tahu manfaat produk yang cocok buat follower? Wah, itu bisa jadi bumerang, lho.

Justru, tugas influencer adalah membuat follower dapat manfaat dari rekomendasi kamu, bukan sebaliknya. Misalnya, kamu merekomendasikan produk yang jadul, atau banyak dapat komplain. Bisa-bisa kamu malah akan dijauhi sama audiens.

Lalu, apa yang harus dilakukan influencer biar bisa kasih rekomendasi terbaik terus? Jawabannya, selalu update sama berita terbaru seputar tren industri, kebiasaan follower dan detail produk yang mau kamu rekomendasikan.

Jangan lupa update fitur terbaru dari platform yang kamu pakai. Dengan begitu, kamu bisa membuat variasi konten untuk promosi produk. Kalau perlu, baca tren terbaru seputar perangkat unt membuat konten dengan teknologi baru biar selalu dapat hasil terbaik.

Baca Juga: Apa itu Stitch TikTok

4. Membangun Personal Brand

Apa pekerjaan influencer yang sangat terkait sama karir kamu sebagai content creator? Membangun personal branding.

Ingat, influencer adalah tentang dengan kepercayaan masyarakat. Dengan personal branding yang kuat, kamu bisa menunjukkan image positif buat mendukung kredibilitasmu di niche itu.

Oh ya, membangun personal branding terkait dengan konsistensi. Ini tugas influencer yang cukup menantang karena kamu harus memegang prinsip atau menjalankan misi terus menerus.

Sumber: TikTok Yulia Baltschun

Konsistensi ini biasanya yang menarik brand menggandeng kamu sebagai mitra kerja. Misalnya, sebagai selebgram fitness, kamu tidak pernah promosi makanan tinggi gula atau lemak karena merusak citra personal branding kamu sebagai influencer gaya hidup sehat.

5. Membangun Hubungan Baik dengan Brand

Apa arti influencer tanpa dukungan brand? Sumber penghasilan influencer itu berasal dari promosi produk, seperti posting sponsored post atau kontrak brand partnership.

Nah, tugas influencer adalah menjalin hubungan baik dengan brand. Ini tidak terbatas pada niche yang kamu tekuni. Brand dari niche berbeda juga bisa memberikan peluang untuk kolaborasi promosi.

Membangun hubungan baik bukan berarti menerima semua tawaran kerja sama, ya? Kalau ada tawaran yang berdampak negatif ke follower atau personal brand kamu, tolaklah dengan baik. Jangan lupa buat menyiapkan rate card TikTok misalnya, biar memudahkan brand kenal kamu.

6. Memperluas Networking Sesama Content Creator

Apa pekerjaan influencer yang terkait hubungan baik sama orang lain? Networking dengan content creator lain. Ini penting buat perkembangan karir sebagai content creator, kemajuan channel, dan peluang dapat tawaran menarik dari brand yang tepat.

Bayangkan kamu sebagai reviewer gadget hadir di event elektronik terbesar Indonesia. Di sana, banyak content creator di niche yang sama. Manfaatkanlah untuk berkenalan dan menjalin komunikasi baik.

Nantinya, kalau ada tawaran kerjasama yang mengharuskan posting konten dengan tema collab post, kamu sudah punya gambaran siapa yang akan kamu ajak biar sesuai sama instruksi brand dan tetap cocok sama audiens kamu.

Jenis Influencer

Tugas influencer itu banyak, tapi jenis influencer lebih banyak lagi. Kali ini, kami akan bahas jenis jenis influencer berdasarkan jumlah follower. Apa saja?

1. Nano Influencer

Nano influencer adalah jenis influencer yang follower-nya sekitar 1.000 sampai 5.000 orang. Jumlahnya memang sedikit dibandingkan yang lain. Mereka merupakan influencer pemula yang fokus di satu niche dan punya komunitas yang kuat.

Kalau followermu masih di bawah 10.000, jangan ragu jadi nano influencer. Soalnya, brand yang mau dapat engagement di setiap postingan promosi, biasanya tertarik sama jenis influencer ini.

Faktanya, engagement rate dari nano influencer rata-rata mencapai 7-10%. Ini angka yang besar, lho.

2. Micro Influencer

Di atas nano influencer, ada micro influencer. Apa itu micro influencer? Mereka punya 5.000 sampai 100.000 pengikut di media sosial. Jumlah ini hanya untuk satu platform, ya. Jadi, kamu bisa dianggap nano influencer di TikTok tetapi micro influencer di Instagram.

Keunggulan micro influencer adalah keseimbangan antara banyaknya audiens dan engagement. Dengan 100.000 pengikut, mencapai tingkat engagement yang tinggi tentunya mulai susah, ya. Tapi, setiap postinganmu akan dilihat oleh lebih banyak orang dengan follower yang banyak itu.

Brand fashion lokal dan skincare biasanya memanfaatkan jasa micro influencer. Brand berharap produk mereka dikenal banyak orang sekaligus bisa membangun brand awareness yang baik.

3. Macro Influencer

Kalau jumlah followermu sudah mencapai 1 juta, kamu pantas disebut macro influencer. Terlebih lagi, dengan jumlah follower yang banyak, kamu pasti sudah jadi content creator terkenal.

Daya tarikmu di mata brand juga semakin tinggi. Karena setiap postinganmu akan dilihat oleh banyak orang. Ini sering menjadi cara cepat bagi bisnis baru untuk menjangkau audiens sebanyak mungkin dengan anggaran yang terjangkau.

Umumnya, macro influencer sudah profesional dalam membuat konten yang konsisten dan berkualitas tinggi. Selain itu, mereka biasanya sudah memiliki manajemen yang matang dan terbiasa bekerja sama dengan brand.

Satu catatan penting adalah engagement rate yang biasanya lebih rendah. Itulah sebabnya jika postinganmu mendapatkan banyak interaksi, jadikan ini sebagai keunikan dalam rate cardmu untuk menetapkan tarif influencer marketing yang lebih tinggi.

4. Mega Influencer

Kasta tertinggi dari influencer adalah mega influencer. Meskipun ada juga orang yang memasukkan selebriti sebagai salah satu jenis influencer secara terpisah.

Kamu akan menjadi mega influencer jika jumlah followermu lebih dari 1 juta orang. Biasanya, mega influencer termasuk dalam kategori selebriti, meskipun profesi mereka bisa beragam seperti musisi cover, atlet, gaming streamer, komika, dan lainnya.

Sumber: IG Fiki Naki

Oh ya, seorang mega influencer bukan cuma punya pengaruh di platform media sosial. Mereka juga sering jadi trendsetter yang membentuk perilaku follower di niche tertentu. Inilah kenapa penghasilan mereka sebagai mega influencer bisa cukup besar.

Baca Juga:

Mega influencer seringkali tidak hanya bekerja untuk satu postingan saja, tetapi juga sering mendapatkan tawaran menjadi brand ambassador untuk produk tertentu.

Contoh Influencer

Inilah beberapa contoh influencer Indonesia dan dunia yang cukup terkenal di niche mereka masing-masing:

1. Frost Diamond

  • Tipe: Mega
  • Profesi: YouTuber
  • Niche: Gaming

Frost Diamond jadi nama pertama di contoh influencer kami. Dengan 36 juta follower di YouTube, rasanya sulit untuk tidak mengenalnya, terutama kalau niche kamu itu gaming.

Frost Diamond bisa jadi inspirasi bagaimana kulik ide konten yang beragam dan menghibur. Selain sering menampilkan gameplay dan mini drama seperti di game Free Fire, dia juga sering membuat video challenge. Yang terbaru, konten mukbang makanan pedas pas buka puasa.

2. Clarissa Punipun

  • Tipe: Macro
  • Profesi: Cosplayer, Gamer, Musik
  • Niche: Cosplay, Gaming

Masih ingat salah satu cosplayer yang pernah dianggap peramal sakti cantik di channel Close The Door Deddy Corbuzier? Namanya adalah Clarrisa Punipun.

Dikenal sebagai Punipun7, dia adalah contoh influencer yang fokus di niche cosplay sebagai profesional. Pernah jadi finalis kontes NHK Kawaii International dan Most Favourite Cosplayer of the Year di Indonesia Gaming Award, Punipun layak dilirik brand untuk jadi influencer.

Punipun pernah berkolaborasi dengan ASUS ROG, Dunia Games, dan menjadi Kurate Gakuen Moe Ambassador di Jepang.

3. Charli D’Amelio

  • Tipe: Mega
  • Profesi: Social Media Influencer
  • Niche: Entertainment, Dance

Kalau yang berasal dari luar negeri, sulit buat tidak menyebutkan Charli D’Amelio sebagai contoh influencer. Di TikTok, Charli memiliki lebih dari 152 juta pengikut. Luar biasa, bukan?

Sebenarnya, apa pekerjaan influencer ini sehingga membuatnya begitu terkenal? Charli adalah seorang dancer dan konten video tariannya menarik perhatian banyak orang. Apalagi, kepribadiannya dinilai karismatik sehingga makin banyaklah followernya.

Itu sebabnya, walaupun baru berusia 19 tahun, Charli sudah jadi influencer dunia dan berkolaborasi sama brand besar. Dia bahkan punya serial khusus di platform Hulu dengan judul “Charli vs. Dixie”.

Baca Juga:

4. David Gadgetin

  • Tipe: Mega
  • Profesi: YouTuber
  • Niche: Teknologi

Kalau ditanya tentang influencer di bidang teknologi yang paling diingat, pasti David Brendi jadi salah satunya.

GadgetIn jadi channel YouTube yang menjadi referensi bagi banyak orang yang mau beli smartphone, tablet, atau laptop. Setiap video kontennya selalu dilengkapi dengan deskripsi detail dan jujur mengenai kelebihan dan kekurangan dari setiap perangkat.

David sebagai seorang influencer adalah contoh yang menginspirasi. Dia tidak ragu untuk menunjukkan kekurangan dari produk brand terkenal, asalkan itu memberikan manfaat bagi subscribernya.

Sumber: YT Gadgetin

5. Dyodoran

  • Tipe: Macro
  • Profesi: YouTuber
  • Niche: Kuliner

Kalau dengar kata semlidut, kamu pasti sedang melihat konten Dyodoran, salah seorang content creator dan social media influencer di niche kuliner. Meskipun nama MagdalenaF, NexCarlos atau Tanboy Kun terdengar lebih tenar, Dio seolah punya follower setianya sendiri.

Salah satu kelebihan Dyodoran itu pada sikap konsisten menjalankan tugas influencer, yaitu memperluas networking. Banyak konten TikTok dan Instagram yang dibuat merupakan collab post yang terbukti mampu mendongkrak followernya ke 911 ribu.

Yang menarik, Dyodoran fokus di niche kuliner Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang membuatnya jadi bisa punya follower setia. Belum lagi, dia paham bagaimana keseimbangan antara value untuk follower dan brand harus dijaga dengan baik.

@semlidut

Kurang lebih seperti ini tanggapanku ya temen2 , minta tolong videonya di tonton sampai selesai biar informasinya lengkap ✅

♬ suara asli – Dyodoran – Dyodoran

Influencer Adalah: Ini Kesimpulannya!

Influencer adalah seseorang yang mengajak orang lain buat melakukan sesuatu. Biasanya, terkait aksi positif sesuai visi mereka, atau berupa promosi produk sebagai bagian dari kerjasama dengan brand tertentu.

Karena sering dilakukan lewat konten di media sosial, pengertian influencer sering dikaitkan sama social media influencer. Arti dari influencer sebenarnya bisa merujuk ke pengaruh yang lebih luas tanpa terbatas platform tertentu.

Nah, kalau kamu jadi content creator, jangan batasi karya kamu sebagai sekadar penyaluran hobi. Ada dampak positif lebih besar kalau kamu jadi influencer. Bahkan ketika kamu serius, akan makin banyak audiens yang jadi follower kamu karena manfaat yang kamu berikan.

Dan yang terpenting, sebagai seorang influencer, kamu bisa dapat penghasilan besar dari postingan yang kamu buat. Bahkan kamu juga bisa diangkat sebagai brand ambassador merek tertentu.

Tertarik? Mulailah dengan fokus membuat konten yang menarik dan unik. Selain pakai TikTok atau Instagram, kamu bisa coba platform seperti Gank khusus buat konten eksklusif. Tujuannya, pamer skill konten kamu di niche. Ini penting sebagai upaya untuk membangun branding juga.

Sekian dan semoga informasi ini bermanfaat, ya?

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version