Bagi content creator, endorsement adalah salah satu cara jitu menambah pundi-pundi. Dan, pasar promosi lewat endorser juga makin menjanjikan, konon akan sampai $24 miliar di 2024!
Oke, mau langsung terjun ke dunia endorse? Eits, tunggu. Pastikan dulu kamu tahu endorse artinya apa dan apakah selalu soal kerjasama berbayar.
Kebetulan di artikel ini kami akan bahas apa itu endorse, nih. Mau kamu influencer atau pemilik brand, penting buat tahu makna dari endorse itu apa biar tidak salah paham. Yuk, lanjut baca!
Apa itu Endorse?
Endorse adalah dukungan buat sebuah produk, brand atau orang yang ditunjukkan dalam pernyataan atau tindakan. Bentuknya bisa berupa ucapan, postingan di media sosial, atau langkah promosi.
Kalau menurut kamus Merriam-Webster, endorse artinya to approve openly dan to recommend something such as product or service.
Kalau diartikan ke bahasa Indonesia, endorsement adalah tentang dukungan yang diberikan secara terbuka oleh endorser. Dan, endorser adalah siapapun yang memberikan support. Mau itu selebriti, atlet, content creator top, atau pengguna media sosial biasa.
Bagaimana, sudah mulai paham apa itu endorse? Artinya, endorsement tidak selalu soal imbalan uang. Pun begitu, karena belakangan ini influencer marketing naik daun, endorse jadi erat sama rekomendasi berbayar.
Ditambah lagi, beberapa brand seperti Coca Cola, Dunkin, bahkan brand lokal seperti Geoffmax punya cara kreatif dengan promosi lewat figur terkenal seperti Ariel Noah.
Kenapa mereka melakukannya? Ada banyak alasan. Yang jelas, dampak endorsement bagi brand awareness, bahkan return on investement itu besar, bisa mencapai kenaikan 9,2%!
Maka, berkembanglah definisi endorsement jadi salah satu pendekatan buat promosi yang dikenal seperti saat ini. Artinya endorsement bukan cuma dukungan organik, tapi juga berbayar.
Dalam konteks ini, endorsement jadi win-win buat brand dan endorser. Influencer akan mempengaruhi audiens buat mencoba produk, dan brand akan memberikan fee atas usaha itu.
Jadi, pas kamu dengar ada YouTuber mengatakan: “ini tidak diendorse, ya”. Itu artinya konten yang dibuat murni fokus pada review produk. Maksudnya, tak ada upaya untuk mempengaruhi audiens secara langsung. Atau, content creator itu tidak dibayar untuk membuat konten review itu.
Singkatnya, kalau bicara tentang apa itu endorse, ada beberapa tingkatan dan jenis dukungan. (Akan kami bahas lebih lanjut).
Cara Kerja Endorsement
Setelah tahu endorse artinya apa, kamu pasti penasaran kan cara kerja endorsement seperti apa? Ini dia gambaran umumnya:
1. Content Creator Membuat Konten Berkualitas
Endorsement adalah proses panjang yang dimulai saat content creator membuat konten terbaik. Semua itu perlu nilai yang konsisten, skill mumpuni, keahlian komunikasi, dan lainnya.
Misalnya, saat TanBoy Kun membuat video mukbang, orang pasti berpikir dia selalu tentang makanan enak. Meskipun bukan sebagai ahli, tapi saat dia makan di suatu tempat akan menjadi perhatian.
2. Audiens Tertarik dengan Konten Mereka
Dengan itu semua, content creator tadi akan punya reputasi tertentu di masyarakat, baik secara umum maupun di kelompok tertentu.
Nah, bukan hanya sekadar likes atau comment, beberapa audiens bisa terus mengikuti perkembangan dari sang content creator dan penasaran dengan keseharian mereka. Misalnya dalam konteks makanan dari Tanboy Kun
3. Brand Melihat Potensi Content Creator
Setiap konten di media sosial dapat diukur kinerjanya melalui metrik tertentu. Contohnya, engagement, reach, dan impressions.
Metrik itu penting bagi brand yang mau kolaborasi sama content creator lewat endorsement. Brand pasti pilih influencer dengan konten terbaik. Biasanya, salah satu cara ceknya bisa pakai platform seperti Social Blade.
4. Brand Menawarkan Endorsement
Endorsement adalah hubungan yang saling menguntungkan. Jadi, bisa brand yang menawarkan endorse kepada influencer, atau content creator melakukan pitch kepada brand.
Selain cek performa konten dan kekuatan influencer, kerjasama juga tergantung sama rate card dari content creator. Kalau brand setuju sama harga yang ditawarkan, baru deh endorsement bisa dimulai.
Baca Juga: Gaji Content Creator di Indonesia
5. Content Creator Mulai Promosi
Setelah deal, content creator akan mulai endorse. Mereka biasanya membuat konten yang membahas keunggulan produk atau brand. Rekomendasi ini bisa membuat audiens tertarik buat coba produk itu.
Contohnya, seorang content creator bisa datang ke restoran dan mengatakan kalau makanan di sana enak. Kemudian, ia menyebutkan nama dan alamat restoran itu supaya audiens bisa mencobanya.
6. Content Creator Mendapatkan Kompensasi
Ini bagian dari cara kerja endorsement kalau ada transaksi uang dengan brand. Tapi, kalau content creator melakukannya sukarela, biasanya akan berhenti pada tahapan promosi saja.
Oh ya, kompensasi dari endorse adalah fee biasanya. Tapi, banyak juga yang mendapat produk brand secara gratis. Semua tergantung kesepakatan awal antara kedua belah pihak.
Kalau begitu, manfaat endorse itu apa bagi content creator? Mari ulas lebih lengkap.
Jenis Endorsement
Secara umum jenis endorse itu dua, berbayar dan tidak berbayar. Namun, dalam perkembangannya ada banyak jenis endorsement yang kamu perlu tahu:
1. Product Sponsorships
Endorsement adalah dukungan dari content creator untuk brand, tetapi bisa juga sebaliknya. Jadi, brand-lah yang mendukung content creator dengan memberikan produk sebagai kompensasinya.
Sebagai content creator, kamu mungkin tidak dibayar dengan uang, tapi berupa produk brand itu, baik produk fisik maupun digital secara gratis.
Misalnya, YouTuber seperti Leika bisa saja mendapatkan akses gratis bermain golf karena kontennya mengulas dan menunjukkan tempat-tempat menarik di lokasi itu.
2. Sponsored Post
Sponsored post adalah jenis endorsement yang paling sering ditemui. Sebagai content creator, kamu bisa mempromosikan produk atau brand melalui postingan di YouTube, blog, atau Instagram.
Sponsored content bisa jadi fokus utama konten atau sekadar tambahan dalam konten yang kamu buat. Itu semua sesuai dengan kesepakatan yang dijalankan.
Contohnya, seorang YouTuber bisa membahas produk spesifik seperti iPhone 16 saat rilis. Ini bisa buat menunjukkan expertise mereka di niche tertentu. Bisa juga sebagai cara menjalankan peran sebagai Influencer buat mempengaruhi audiens.
3. Afiliasi
Endorsement adalah bentuk dukungan yang luas, termasuk saat seseorang menjalankan afiliasi. Tidak mungkin mengajak orang lain membeli suatu produk tanpa mendukungnya.
Afiliasi adalah bentuk kerja sama promosi di mana affiliator mempromosikan produk atau layanan dari brand tertentu. Mereka lalu mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil.
Afiliasi biasanya bukan kerja sama eksklusif, karena banyak orang bisa bergabung dengan satu brand melalui program afiliasi. Sebut saja TikTok Affiliate atau Shopify AffilateDan endorser akan dapat kode unik buat dibagikan ke audiens mereka.
Buat content creator, afiliasi bisa jadi cara membangun branding di niche tertentu sambil dapat uang. Buat brand, ini cara memperluas jangkauan audiens untuk produk mereka.
4. Referal
Banyak yang mengira afiliasi dan referal itu sama, padahal keduanya adalah jenis endorsement yang berbeda. Referal adalah rekomendasi produk atau layanan setelah seseorang menjadi pengguna, baik produk barang, jasa, atau digital.
Seperti afiliasi, referal juga memberikan imbalan berupa diskon atau hadiah dari platform. Keduanya efektif, tetapi referal lebih fokus pada teman pengguna. Maka, brand dapat lebih banyak pengguna dan endorser menerima imbalan dari rekomendasinya.
5. Event Sponsorships
Sekilas, jenis endorsement ini mirip dengan products sponsorship. Bedanya, kerjasama terjadi antara brand dan penyelenggara event, bukan dengan content creator.
Pun begitu, tujuan event sponsorship hampir sama kok. Meningkatkan brand awareness, menjangkau audiens luas, dan membangun branding positif. Karena itu juga, Coca Cola mau jadi sponsor event seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
Gampangnya, Coca Cola meng-endorse Piala Eropa sebagai event yang wajib ditonton, sementara UEFA meng-endorse Coca Cola sebagai minuman segar yang paling pas buat menonton olahraga itu.
6. User-Generated Content
User Generated Content (UGC) itu konten yang dibuat oleh pengguna atau konsumen suatu brand. Ini bisa berupa foto, video, ulasan, atau postingan di media sosial yang menunjukkan keunggulan produk.
Nah, di antara jenis endorsement, UGC itu salah satu yang biasanya gratis. Content creator bisa sekadar membuat konten dan mention nama brand tanpa mendapatkan imbalan, lho.
Ini terjadi jika produk dari brand bagus, dan content creator merasa perlu merekomendasikannya. Mereka juga bisa menyebut nama brand jika konten mereka bagus berkat produk tersebut.
Di jenis endorse ini, brand tidak menghubungi content creator secara khusus buat membuat konten UGC. Soalnya, memang UGC itu seharusnya bersifat organik meskipun bisa ada settingan tertentu.
Banyak contoh endorsement ini, tetapi yang paling sering mendapat UGC di antaranya itu Go Pro.
7. Brand Partnership
Setelah kamu jadi macro influencer, saatnya kamu buat endorse lewat brand partnership, lho. Di sini, kamu bisa dapat bayaran lebih besar untuk kolaborasi jangka panjang. Bahkan, bisa sebagai brand ambassador produk.
Biasanya, kamu akan membuat postingan berseri dan menciptakan narasi yang konsisten dan branding bersama. Intinya, brand akan memanfaatkan ketenaranmu buat promo produk mereka.
Oh ya, jenis endorse ini bisa terjadi antara brand dan content creator di niche yang sama maupun berbeda.
Baca Juga:
8. Collab Post
Di contoh Jerinx di atas, collab post dilakukan dengan sebuah brand. Tapi, content creator juga bisa saling endorse, lho!
Collab post itu kerja sama antara dua atau lebih content creator untuk membuat konten. Cara ini bisa membuat setiap konten kreator memperkenalkan audiens mereka satu sama lain. Alhasil, reach dan engagement postingan bisa digenjot.
Manfaat Endorse
Dari semua jenis endorsement yang ada, apa sih manfaatnya buat content creator? Alasan untuk endorse adalah:
1. Mendapatkan Penghasilan
Manfaat endorse adalah memberikan penghasilan bagi content creator. Nah, dalam peran kamu sebagai influencer, kamu akan dibayar buat promosi produk.
Itu bisa terjadi buat kerjasama dengan brand baru atau menggenjot penjualan brand yang dikenal. Kamu bisa dapat bayaran dari posting sponsored content, brand partnership, atau afiliasi.
Endorse selebgram bayarannya berapa ya? Bisa sampai belasan juta per postingan, lho. Setidaknya itu yang terjadi buat endorse dari macro influencer seperti Fuji yang punya 17,3 juta follower di Instagram.
Baca:
- Cara Mendapatkan Uang dari Instagram
- Cara Mendapatkan Uang dari TikTok
- Cara Mendapatkan Uang dari YouTube
- Cara Mendapatkan Uang dari Shorts
2. Dikenal Lebih Banyak Orang
Makin dikenal luas adalah manfaat endorsement juga. Bedanya, manfaat ini akan dirasakan baik oleh brand maupun content creator itu sendiri. Kenapa begitu?
Kerjasama endorsement memungkinkan influencer mengenalkan brand kepada audiens mereka. Dengan begitu, brand bisa menjangkau lebih banyak viewer.
Di sisi lain, content creator juga bisa dapat eksposur di kalangan konsumen brand. Itu akan membantu mereka dikenal jenis audiens yang berbeda dan berpotensi menambah follower.
3. Kredibilitas Makin Kuat
Bayangkan kamu seorang blogger top yang diendorse oleh platform blogging. Blog kamu muncul di daftar Featured Sites, dan profil serta kutipan kamu ditampilkan di website mereka. Keren, kan?
Itu yang terjadi pada Ali Abdaal, blogger dan penulis top di niche produktivitas. Dan ini bisa terjadi pada siapa saja yang mendapat endorse dari brand. Termasuk yang saling endorse.
Apa manfaat endorse di sini? Kredibilitas kamu sebagai content creator meningkat, dan kamu dianggap punya reputasi baik serta jadi expert di niche itu.
4. Mendongkrak Engagement
Manfaat endorse adalah meningkatkan engagement. Ini mirip dengan potensi reach tadi. Saat brand dan influencer berkolaborasi, mereka bisa mendapatkan lebih banyak like, komentar, dan share.
Kenapa itu terjadi? Karena audiens yang akan melihat konten berasal dari dua arah, followers dari content creator dan brand.
Apa pentingnya engagement pada postingan endorse? Algoritma media sosial menganggapnya konten penting, dan platform seperti TikTok bisa mempromosikannya ke lebih banyak orang di FYP.
5. Dapat Produk Gratis
Tidak semua content creator mau menerima uang dari endorse. Beberapa memilih menolak imbalan uang demi menjaga netralitas. Biasanya pada niche tertentu seperti gadget dan kecantikan.
Namun, banyak juga yang masih bersedia menerima produk gratis sebagai endorse. Selain bisa mencoba produk untuk konten baru, ini juga membantu meningkatkan reputasi di niche mereka.
Misalnya, content creator teknologi, pasti senang bisa mencoba jaringan 1Gbps. Selain buat konten, bisa menunjukkan kalau brand percaya sama expertise mereka buat uji produk terbaru dari brand.
6. Sarana Terjun Ke Ranah Profesional
Kalau kamu content creator yang mau jadi profesional, endorsement bisa jadi salah satu jalannya. Jadi, manfaat endorse adalah membantu kamu terjun jadi influencer profesional, baik sebagai mikro atau makro influencer, bahkan selebgram.
Jadi, endorse yang kamu lakukan buat brand bisa berupa opini jujur tentang kualitas produk mereka. Misalnya, kalau kamu gaming streamer, kamu bisa bahas kualitas mouse atau keyboard gaming dari brand tertentu. Jelaskan keunggulan dan kelemahannya sebagai bagian dari postingan UGC.
Cara Mendapatkan Endorsement
Setelah tahu manfaat endorse, kamu pasti mau tahu cara dapat endorsement, kan?
1. Fokus di Niche dan Audiens
Di dunia endorsement, brand datang dan pergi, terutama bagi influencer pemula. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada diri sendiri dan konten yang kamu buat.
Ingat, endorsement dimulai dari konten berkualitas yang kamu buat, lho. Jadi, sebaikya fokus pada niche dan audiensmu.
Kalau kamu sering ganti niche, misalnya dari review gadget, ke vlogging, lalu gaya hidup, jangan harap cepat dapat endorse. Brand bisa ragu kerja sama sama kamu, dan audiens tidak akan berkembang.
2. Bangun Online Presence yang Kuat
Kalau kontenmu bisa dinikmati di banyak platform, bangun kehadiran online yang kuat, ya. Jangan cuma fokus di satu atau dua platform. Gunakan semua platform yang cocok buat audiensmu.
Kalau kontennya tidak sesuai, jangan dipaksakan demi endorsement. Misalnya, kalau kamu Khaby Lame, TikTok dan Instagram oke, YouTube juga bisa. Tapi, X dan Twitch jelas kurang cocok buat konten lucu singkat yang dibuatnya.
Jangan lupa, buat profil media sosialmu konsisten sebagai portofolio untuk menarik perhatian brand. Pastikan visualnya menarik, teksnya mudah diingat, dan gaya penulisan sesuai dengan niche-mu.
3. Interaksi dengan Brand secara Natural
Posting konten berkualitas secara rutin itu penting buat dapat endorse, lho. Tapi, ingat juga untuk mulai proses endorsement dengan cara yang natural.
Coba lihat profil media sosial brand, follow akun mereka, dan komentari postingan mereka sesuai topik dan niche yang kamu geluti. Pastikan komentarmu jujur dan relevan. Jangan cuma cari endorsement, ya. Jangan sampai kasih ulasan yang menyesatkan buat audiens dan followermu.
4. Lakukan Pitching ke Brand
Setelah kamu merasa akrab dengan brand dan membangun personal branding di niche kamu, saatnya untuk mulai pitching ke brand. Oh ya, hanya kamu yang tahu kapan momen yang pas buat itu, lho.
Baiklah, salah satu tipsnya, coba mulai dulu dengan brand baru yang cocok dengan niche kamu. Kenapa? Mereka biasanya lebih terbuka untuk kerja sama dengan micro-influencer.
Bagaimana langkah dapat endorse dengan cara pitching?
- Perkenalkan diri dan ceritakan platform yang kamu punya
- Jelaskan kenapa kamu suka brand itu dan audiensmu cocok dengan target pasar mereka
- Berikan contoh nyata tentang cara kamu bisa promosi produk mereka di kontenmu
Contoh cara mendapatkan endorse lewat DM atau email adalah sebagai berikut:
“Hai [Brand], saya [X], content creator di niche kecantikan yang mendukung produk ramah lingkungan.
Selama setahun ini, saya pribadi sudah menggunakan produk Anda. Jujur, saya sangat menyukainya. Pertama, karena kualitas produknya bagus. Kedua karena produk itu sesuai sama prinsip yang saya pegang.
Dengan pesan ini, saya ingin berkolaborasi dan membuat konten menarik tentang produk Anda untuk 10.000 follower saya di Instagram dan 15.000 follower saya di TikTok”
5. Buat Media Kit
Media kit itu seperti resume digital buat influencer. Jadi, kamu perlu membuat portofolio yang mengenalkan diri kamu sebaga content creator.
Bahkan buat influencer mikro, media kit yang rapi membuat kamu terlihat profesional dan terpercaya. Di media kit itu, kamu juga bisa masukkan rate card sesuai platform media sosial yang kamu punya.
Bagaimana caranya? Gunakanlah Canva, Visme atau lainnya. Kemudian, pastikan informasi berikut ini kamu masukkan, ya:
- Biografi singkat tentang kamu dan niche kamu
- Statistik media sosial seperti follower, likes, komentar, dan engagement rate
- Demografi audiens seperti usia, lokasi, jenis kelamin, minat
- Contoh project kolaborasi seperti gambar atau video konten berkualitas yang sudah kamu buat
- Rate card berbagai media sosial
- Informasi kontak
Baca: Cara Menjadi Influencer
Sudah Tahu Endorse Itu Apa, Kan?
Sekarang, endorse adalah bagian penting promosi yang melibatkan content creator. Dukungan yang awalnya semata karena kualitas produk, kini jadi strategi influencer marketing yang jitu.
Menariknya, content creator punya peran penting di sini. Dan manfaat endorsement adalah jadi sumber penghasilan besar buat content creator. Artikel ini sudah bahas cara memanfaatkannya, kan?
Oh ya, selain endorsement, masih banyak cara kok buat dapat uang dari kontenmu. Bisa lewat donasi, jualan merchandise, atau membuat membership.
Itu semua bisa kamu lakukan dengan bantuan platform seperti Gank. Tenang kamu bisa mendaftar dengan gratis dan dapat manfaat yang besar. Tertarik mencobanya sekarang?