Kamu pernah nongkrong di cafe dan upload foto minuman favoritmu di cafe itu? Atau, kamu pernah beli seri XBOX terbaru dan membuat video review-nya di YouTube? Kalau pernah, itu artinya kamu sudah posting user generated content alias UGC.

UGC adalah konten yang kamu buat tentang brand, utamanya sebagai pengguna produk. Nah, sebagai content creator, kamu perlu tahu apa itu user generated content.

Alasannya, bukan cuma demi meningkatkan engagement, tapi juga karena user generated content adalah cara kamu lebih dekat dengan brand dan bisa mendapatkan uang dari kerjasama itu.

Penasaran kenapa bisa begitu dan ingin tahu cara jadi UGC creator? Simak penjelasan lengkapnya!

Apa itu UGC?

UGC adalah konten yang kamu buat tentang produk, layanan, atau brand. Bentuknya bisa berupa foto di Instagram, video review di YouTube, ulasan di blog, dan lainnya.

Artinya, user generated content adalah konten yang tidak terikat pada platform atau jenis konten tertentu.

Sebuah UGC adalah konten yang berasal dari pengalamanmu dengan sebuah produk. Namun, kamu tidak harus selalu membeli atau memiliki produk tersebut, kok.

Kalau kamu pernah mencoba produk di sebuah pameran dan membagikan pendapatmu, itu sudah dianggap sebagai user generated content.

Bahkan, pendapatmu tentang produk berdasarkan sumber lain, seperti berita, juga bisa dianggap user generated content.

Ada banyak contoh UGC di berbagai niche. Misalnya, kalau di niche gaming, kamu bisa lihat konten YouTube Jebret Gaming ini.

Ia memainkan game T3 Arena untuk bisa tahu seberapa bagus game itu. Ia memberikan opini tentang sistem pemilihan karakter, skill karakter yang keren, pilihan game mode, dan lainnya.

Oh ya, kenapa disebut user generated content? Ini untuk membedakannya dengan postingan produk yang dibuat oleh brand sendiri, yang biasanya disebut branded content.

Branded content biasanya fokus pada promosi produk, sementara UGC adalah konten yang lebih banyak tentang berbagi pengalaman dari sudut pandang user atau pengguna.

Selain itu, branded content selalu bercerita tentang sisi positif, sedangkan UGC bisa berisi konten bernada positif atau negatif, tergantung pada pengalaman yang dibagikan.

Nah, sudah tahu apa itu UGC, kan? Sudah bisa menebak apa itu UGC creator?

Apa itu UGC Creator?

UGC creator adalah orang yang membuat dan membagikan konten UGC yang terkait dengan brand atau produk tertentu tanpa ada kerjasama khusus dengan brand itu.

Artinya, sama seperti pas kamu posting tentang minuman favorit di kafe, itu untuk berbagi pengalaman dan bukan mempromosikan kafe, kan? Kalau mau lebih teknis, konten UGC merupakan konten organik, bukan berbayar.

Hal yang sama terjadi saat kamu mencoba game baru. Kamu melakukannya karena rasa ingin tahu dan menjadikannya konten.

Kalau subscribermu banyak, mereka mungkin ikut mencobanya, tapi itu bukan tujuan utama kamu dan bukan karena dibayar juga.

Oh ya, yang tak kalah penting, UGC adalah konten yang fokusnya memang pada produk atau brand tertentu.

Katakanlah kamu membuat posting edukasi di Instagram. Kalau ada produk yang kamu gunakan di konten itu, tetapi bukan fokus utama, maka itu bukanlah user generated content.

Kalau disederhanakan, beberapa ciri dari user generated content creator antara lain:

  • Authentic — UGC creator membuat konten dari pengalaman pribadi yang nyata, sehingga terasa dekat dengan audiens.
  • Sesuai Niche — User-generated content bisa dibuat siapa saja, tetapi UGC creator biasanya fokus pada topik di niche mereka, seperti gaming dan cosplay.
  • Expertise — UGC creator bisa menunjukkan skill mereka sesuai niche di konten UGC. Misalnya, vlogger yang mereview kamera untuk vlogging akan berbagi pengalamannya ngevlog selama ini.
  • Independen — UGC creator adalah orang yang membuat konten untuk menyampaikan opini tentang produk di niche mereka. Itu semua tanpa dibayar atau diminta oleh brand.
  • Fokus pada Engagement — Kreator UGC memposting opini agar follower mendapatkan informasi jujur. Dengan begitu, bisa berbagi pengalaman dan membangun engagement dengan followernya.
  • Kreatif — Kreator UGC lebih kreatif dalam konten mereka. Soalnya, tidak ada aturan khusus tentang topik atau sudut pandang. Plus, tidak ada arahan khusus dari brand.
  • Pendapatan — Karena tak bekerja sama dengan brand, mereka biasanya dapat uang dari iklan, donasi, penjualan merchandise, atau punya membership, baik dari YouTube atau platform seperti Gank.

Eh, tapi ada UGC creator yang dibayar oleh brand, kan?” Ada dan kalau itu terjadi, mereka bukan lagi sekadar kreator UGC, tapi sudah menjadi UGC influencer. Apa bedanya?

Beda Content Creator, UGC Creator dan UGC Influencer

Inilah perbedaan antara content creator, UGC creator dan UGC influencer:

Content creator itu ya semua pembuat konten. Jadi, sifatnya umum. Mereka melakukan riset, membuat, dan mempromosikan konten. Mereka bisa bekerja sendiri, sih. Tapi, tak jarang punya grup kreator seperti Mr Beast. Nah, tujuannya bisa sekadar hobi atau profesional.

Sementara itu, UGC creator adalah orang yang membuat konten unik sesuai pengalaman dan skill mereka. Biasanya, akan fokus di niche tertentu, dan foksunya tentang brand, produk atau kategori produk. Sumber pendapatan mereka sering berasal dari fans, bisa donasi atau membership.

Nah, kalau UGC influencer adalah influencer yang membuat konten UGC. Jadi, mereka menerima bayaran dari brand. Bahkan, brand kadang memberi arahan tentang konsep dan detail konten. Pun begitu, mereka tetap punya batasan untuk menjaga personal branding dan engagement audiens.

Untuk memudahkan membedakan ketiganya, coba perhatikan tabel ini ya:

Content CreatorUGC CreatorUGC Influencer
DefinisiSeseorang yang membuat karya digital di berbagai platform dan jenis konten.content creator yang membuat konten UGCInfluencer yang membuat konten UGC
TujuanEdukasi, informasi, hiburan, dan lainnyaBerbagi pengalaman dan opini tentang produk, kategori produk atau brandMemberikan influence ke audiens untuk tujuan brand awareness atau penjualan
Kepemilikan KontenKonten milik mereka sebagai karya kreatif sendiriKonten milik sendiri, tapi harus mempertimbangkan brand yang direview.Bisa milik pribadi atau brand sesuai kesepakatan.
PenontonBisa semua orang yang tahu kontennyaBisa semua orang, tapi umumnya untuk audiens di niche tertentu atau followerFollower mereka dan cakupan audiens yang lebih luas
MonetisasiBisa dari platform seperti iklan atau dari fans seperti donasiBisa dari platform seperti iklan atau dari fans seperti donasiBerasal dari brand yang memberikan project influencer
ContohBlogger, YouTuber, Podcaster, dan lainnyaContent creator media sosialSelebgram, YouTuber top

Nah, sekarang kamu tahu apa itu UGC creator dan bedanya dengan content creator sama influencer, kan? Tapi ingat, content creator bisa saja menjadi UGC creator dan di waktu lain berperan sebagai UGC influencer.

Kenapa Harus Menjadi Seorang UGC Creator

Inilah beberapa alasan kenapa menjadi UGC creator adalah pilihan yang baik:

1. Tak Ada Syarat Khusus

Membuat konten UGC tidak harus ditentukan oleh jumlah follower. Soalnya, tujuan utamanya bukan untuk promosi. Jadi, kamu bisa mulai kapan saja.

Selain itu, tak ada ketentuan kamu harus membeli produk yang dijadikan konten. Sekadar dipinjami dari teman atau menjajal produk selama pameran juga bisa menjadi cara untuk membuat UGC.

Dan yang tak kalah penting, UGC adalah tentang opini. Jadi, kamu bebas memberikan opini tentang brand atau produk berdasarkan pengalamanmu sebagai UGC creator.

Tak ada syarat skill khusus. Meskipun tentu adanya expertise tertentu akan membantu membuat konten lebih bermanfaat dan informatif

Misalnya, kalau kamu pengguna Windows dan menemukan kelemahannya, kamu bisa kok membagikan pengalamanmu sebagai UGC. Soalnya, itulah yang kamu alami, kan?

2. Personal Branding Makin Kuat

Menjadi seorang UGC creator juga bisa menunjukkan expertise kamu dan pada akhirnya bisa meningkatkan personal branding. Kenapa bisa begitu?

Bayangkan kamu seorang kreator konten di niche desain. Sebagian besar konten kamu seputar tips membuat desain yang menarik.

Lalu, kamu membuat konten UGC tentang Canva, tool desain yang populer. Kamu membahas fitur menarik dan unik dengan detail yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang paham desain.

Apa yang terjadi selanjutnya? Personal branding kamu sebagai content creator di bidang desain akan semakin kuat. Akibatnya, audiens akan lebih percaya pada konten-konten kamu berikutnya.

3. Follower Makin Setia dan Berkembang

Tak berhenti pada personal branding, UGC adalah salah satu cara bagi content creator untuk bisa membangun komunitas berkat reputasi yang dimiliki.

Katakanlah, kamu sering mengeksplorasi mainan terbaru. Lalu, kamu selalu update di YouTube dan membagikan opini tentangnya, bahkan sebelum content creator lain.

Ini bisa menarik penggemar tren mainan untuk menjadi follower kamu. Dan seiring waktu, jumlah mereka meningkat, dan kamu bisa membangun komunitas yang berbagi informasi tentang mainan.

4. Dikenal Brand

Saat membuat konten UGC, kamu pasti menyebut brand, kan? Baik melalui tag atau mention di kontent. Langkah ini bisa menarik perhatian brand, lho. Soalnya beberapa brand melakukan social listening juga.

“Apa untungnya dikenal brand?” Jangan salah, kamu bisa mendapatkan tawaran kerjasama, seperti mengenalkan produk atau memperbaiki kesalahpahaman.

Katakanlah, kamu baru saja membuat konten tentang sebuah produk yang ternyata tidak sesuai harapan. Ternyata, pihak brand menghubungi untuk mengklarifikasi kekeliruan.

Dengan ini, kamu bisa membuat konten baru untuk meralat opini sebelumnya dan membangun hubungan baik dengan brand jika ada fitur baru yang perlu diketahui audiens.

Tak hanya itu menjadi content creator yang dikenal brand juga bisa menjadi salah satu cara menbangun reputasi kamu lebih baik di mata audiens.

5. Membuka Kesempatan Monetisasi

Lho, bukannya konten UGC untuk berbagi opini aja, ya?” Memang benar. Namun, content creator yang sering membagikan konten UGC juga bisa mendapatkan uang dari konten yang dibuat.

Misalnya, kamu sering mereview gadget dan menemukan produk menarik untuk direview. Namun, kamu tak punya dana untuk membelinya. Nah, kamu bisa membuka donasi untuk mendukung project konten tersebut.

Ternyata, audiens yang suka konten UGC kamu semangat buat urun donasi karena penasaran dengan produk itu. Itu artinya UGC kamu bisa untuk mendapatkan uang, bukan?

Di sisi lain, saat brand mengenal kamu lewat konten UGC di niche tertentu, mereka bisa saja mengajak kerja sama endorse. Ini pastinya memberi peluang untuk jadi influencer berbekal reputasi dari konten UGC, kan?

Nah, kerjasamanya nanti bisa berupa semacam konten UGC juga. Tapi, bisa juga berupa branded konten yang alurnya ditentukan oleh brand.

Cara Menjadi UGC Creator

Penjelasan tentang apa itu UGC menarik kamu dan kamu ingin tahu cara menjadi UGC creator. Ini beberapa langkahnya:

1. Menentukan Niche

Sebagian besar cara menjadi UGC creator adalah mirip dengan jadi content creator biasa. Kamu bisa mulai dengan memilih niche untuk konten UGC yang akan dibuat.

Langkah ini akan membantu kamu menemukan ide konten dengan lebih mudah. Selain itu, audiens juga bisa tahu jenis konten UGC yang biasanya kamu bagikan.

Salah satu cara mudah untuk menentukan niche adalah dengan mengenali passion kamu. Misalnya, kamu seorang cosplayer yang sering posting di Instagram.

Kebetulan, kamu tertarik sama acara cosplay yang sering diadakan. Jadi, kamu bisa jadi kreator UGC yang mereview berbagai event cosplay yang kamu hadiri.

2. Memilih Platform Yang Tepat

Platform yang kamu pilih menentukan seberapa baik konten UGC kamu diterima. Soalnya, setiap platform punya perilaku audiens yang berbeda, jadi jenis konten yang disukai juga bervariasi.

Misalnya, kamu memilih niche kuliner dan ide konten UGC kamu berfokus pada street food. Nah, TikTok dan YouTube bisa jadi pilihan yang tepat buat kamu.

Kenapa? Kamu perlu menangkap keseruan event, dan itu lebih efektif kalau kamu menggunakan video, baik cuplikan seperti di TikTok atau review perjalanan lengkap di YouTube.

Memangnya blog tidak bisa untuk jenis konten UGC itu?” Bisa saja. Namun, harus didukung dengan konten visual dan video yang baik. Tanpa itu, audiens mungkin kurang tertarik.

Artinya, sejak awal kamu perlu mempertimbangkan beberapa platform untuk posting konten UGC. Kemudian, kamu bisa memprioritaskan platform yang paling potensial untuk mendapatkan views.

Baca Juga: Cara Menjadi Content Creator

3. Tentukan Strategi Branding

Lihatlah di berbagai platform media sosial seperti Instagram atau YouTube. Kamu akan menemukan contoh konten UGC yang menarik.

Namun, satu hal yang pasti menarik perhatianmu adalah bahwa setiap konten memiliki sudut pandang unik. Biasanya, sudut pandang ini terkait dengan strategi personal branding yang dibangun.

Maka, kalau kamu ingin jadi UGC creator dan berencana menjadikannya profesi, penting untuk merencanakan strategi branding dari awal untuk semua konten UGC kamu.

Misalnya, kalau kamu mau membuat konten UGC tentang traveling, kamu bisa membangun branding sebagai Family Traveller. Dengan begitu, konten UGC yang kamu buat akan ditujukan untuk audiens keluarga dan memberikan informasi bermanfaat tentang liburan bersama keluarga.

Baca Juga: Cara Membangun Personal Branding

4. Buat Konten yang Berkualitas

Apa gunanya punya ide konten UGC yang keren dan strategi branding yang mantap tapi tidak dieksekusi dengan konten yang berkualitas?

Jadi, apa sih konten UGC yang berkualitas? Kontennya harus enak dinikmati. Misalnya, kalau kamu membuat konten video, pastikan visual dan audionya oke. Kalau bentuknya ulasan, informasi yang kamu berikan harus fresh dan unik, sesuai pengalamanmu.

Jadi, konten yang kamu buat harus tepat informasinya. Ini cukan cuma berguna buat audiens, tapi juga buat kamu sebagai content creator, dan pastinya brand yang kamu ulas.

Walaupun konten UGC bisa dibuat secara spontan, investasi di perangkat yang mendukung, seperti kamera, mic, dan aplikasi content creator akan membuat hasilnya lebih menarik. Ini akan memudahkan makin banyak orang menikmati konten itu.

5. Membangun Engagement dengan Audiens

Kekuatan utama konten UGC adalah pada pengalaman pribadi yang dibagikan. Secara alami, ini akan mendorong adanya interaksi dari audiens. Baik yang sependapat atau berbeda pikiran dengan kamu

Nah, memposting konten UGC tanpa meluangkan waktu untuk membalas komentar dan berinteraksi dengan audiens adalah kesalahan yang sebaiknya dihindari. Justru engagement itulah kunci bagi konten UGC bisa berkembang.

Kalau kamu tidak bisa membalas komentar satu per satu, kamu bisa membuat konten baru untuk menjawab beberapa komentar dari konten sebelumnya. Ini adalah cara yang sering dilakukan oleh kreator UGC di YouTube dan TikTok.

6. Membangun Komunikasi dengan Brand

Karena konten UGC terkait dengan produk brand, membangun komunikasi langsung dengan brand tak bisa dihindari. Bahkan, jadi langkah penting kalau kamu ingin menjadi kreator UGC.

Apa alasannya? Pertama, biar bisa dapat penjelasan dari brand tentang kontenmu. Kedua, untuk memberikan update kepada audiens kalau ada informasi baru. Ketiga, membuka peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi karirmu sebagai UGC creator.

Sebagai contoh, saat Gadgetin membuat konten tentang screen protector Samsung Galaxy Z Series, konten itu menarik perhatian karena banyak pengguna mengalami masalah yang sama.

Setelah itu, brand mengonfirmasi dan memperbarui informasi di website mereka. Maka, Gadgetin jadi perlu memberikan informasi terupdate dengan membuat konten baru.

Artinya, tanpa komunikasi yang baik dengan brand, UGC creator akan kesulitan mengembangkan konten yang berkualitas dan jujur.

7. Menjajal Potensi Monetisasi

UGC creator adalah orang yang membuat konten tanpa dibayar oleh brand. Namun, mereka bisa menjajaki potensi monetisasi. Dan itu tidak selalu berupa uang, tapi juga bisa dukungan produk.

Beberapa brand melihat potensi content creator yang mereview produk tertentu. Tak jarang, mereka memberikan produk gratis kepada user generated content itu, baik untuk dimiliki atau untuk review.

Nah, kalau ini terjadi, UGC creator bisa terus membuat konten tanpa harus merogoh kocek sendiri Di situasi ini, mereka tetaplah kreator UGC karena tidak mendapat bayaran dari kerjasama promosi.

Beda cerita kalau mereka setuju untuk membuat konten yang mempromosikan produk brand tertentu. Mereka menjadi seorang profesional yang bekerja sebagai influencer.

Namun, kerja sama ini biasanya hanya untuk meningkatkan brand awareness alias mengenalkan produk. Bukan untuk meningkatkan penjualan, jadi tidak ada target pembeli yang harus didapat.

Saat MiawAug bermain game Livetopia dan membuat konten UGC, terdapat link download dan akun medsos game di deskripsi. Ini biasanya menandakan bahwa konten tersebut disponsori oleh pembuat game untuk meningkatkan brand awareness.

Baca Juga: Cara Menjadi Influencer

Sudah Tahu Apa Itu UGC?

UGC adalah konten yang dibuat secara organik tentang sebuah produk atau brand tanpa adanya imbalan. Orang yang membuat konten UGC disebut sebagai UGC creator.

UGC creator berbeda dari content creator umum karena fokus konten pada ulasan produk. Mereka juga bukan influencer karena tidak dibayar oleh brand.

Kamu tahu cara menjadi UGC creator, kan? Mulailah dengan menentukan niche, membangun branding, dan menjajaki potensi monetisasi dengan brand kalau menerima tawaran.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Kami akan terus hadir dengan artikel terbaru di blog Gank yang berisi berbagai topik seputar content creator. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Share.

Leave A Reply

Gank is a content membership platform that helps content creators accept donations, sell goods and services, and manage memberships at 0% platform fees.

© 2024 ALL RIGHTS RESERVED by Gank.
Exit mobile version