Apakah kamu content creator yang ingin videonya di YouTube dilihat lebih banyak orang? Kalau iya, kamu harus kenal dengan algoritma YouTube. Sebab, algoritma ini merupakan sistem yang menampilkan videomu kepada pengguna YouTube.
Nah, bagaimana cara kerja algoritma milik YouTube? Apa yang harus kamu lakukan agar sistem rekomendasi konten tersebut mau menyarankan videomu kepada orang banyak? Simak artikel ini sampai selesai untuk mencari tahu!
Pengertian Algoritma di YouTube
Algoritma YouTube adalah sistem berisi kumpulan peraturan yang dibuat untuk merekomendasikan konten kepada pengguna YouTube. Tujuannya jelas, yaitu agar pengguna menemukan tontonan yang sesuai minatnya, sehingga ia betah berada di YouTube.
Selain itu, algoritma tersebut juga membantu content creator membangun kesuksesan mereka di YouTube. 70 persen video yang ditonton pengguna YouTube berasal dari rekomendasi algoritma. Jadi, kreator bakal harus bekerja lebih keras dalam mendistribusikan video mereka jika tidak ada algoritma yang mendukung.
Sejarah Singkat Algoritma YouTube
Sistem rekomendasi video yang digunakan YouTube terus dikembangkan agar semakin meningkatkan kepuasan pengguna. Mari lihat perubahan algoritma dari awal berdirinya YouTube secara sekilas.
2005-2011
Di tahun-tahun pertamanya, YouTube menggunakan algoritma yang mengutamakan jumlah klik dan views (penayangan). Jadi, unggahan kreator bisa direkomendasikan asal menjadi viral.
Oleh karena itu, tidak heran jika membagikan video di platform lain merupakan upaya utama content creator untuk “mematuhi” algoritma YouTube. Bahkan, banyak YouTuber mengandalkan judul dan thumbnail yang bersifat clickbait untuk meningkatkan jumlah views dengan cepat.
Alhasil, kepuasan pengguna YouTube menjadi rendah. Sebab, judul dan thumbnail konten yang beredar di beranda mereka tidak benar-benar mencerminkan isinya.
2012
Di masa ini, sistem rekomendasi YouTube memprioritaskan dua faktor, yaitu:
- Watch time – waktu yang dihabiskan penonton saat menyaksikan video
- Video completion – persentase penonton yang melihat video hingga selesai
Dari kedua kriteria itu, bisa disimpulkan bahwa video yang mampu membuat penonton tidak beranjak adalah konten bermanfaat dan patut disuguhkan kepada pengguna YouTube lainnya.
Untuk menghadapi perubahan besar pertama pada algoritma YouTube, sebagian kreator memilih untuk membuat video yang lebih pendek. Tujuannya agar lebih banyak penonton yang menyaksikan video hingga selesai.
Sementara itu, ada juga para YouTuber yang mencoba long-form content atau video berdurasi panjang untuk menambah waktu yang dihabiskan penonton di video mereka.
Namun demikian, dua kriteria baru yang digunakan dalam sistem YouTube tidak mampu memperbaiki kualitas rekomendasi video secara signifikan. Pasalnya, content creator bisa mengakalinya dengan meminta bantuan pihak lain untuk meningkatkan watch time dan video completion.
2015
YouTube mulai berupaya melakukan personalisasi pada rekomendasi kontennya. Untuk mendukung upaya itu, platform tersebut melakukan survei terhadap sejumlah penggunanya.
Selain itu, algoritma YouTube juga mempelajari preferensi pengguna melalui tombol like, dislike, share, dan not interested. Jadi, topik video yang pengguna temukan di beranda akan lebih sesuai kesukaannya.
2016
Sembari meningkatkan kemampuan sistemnya dalam memberikan rekomendasi bersifat personal, YouTube menggalakkan hukuman bagi konten-konten yang melanggar pedoman komunitasnya. Sanksi yang dimaksud meliputi teguran, demonetisasi video, dan penghapusan paksa.
Hingga saat artikel ini ditulis, YouTube terus menyempurnakan algoritmanya agar tepat sasaran dalam menentukan isi video yang dianggap melanggar. Tujuannya agar platform tersebut bisa memberikan kebebasan berpendapat untuk semua penggunanya dalam batasan yang positif.
Cara Kerja Algoritma YouTube Terbaru
Sistem rekomendasi YouTube terkini meneruskan personalisasi yang telah dilakukan sejak 2015. Bedanya, sekarang ada beberapa faktor tambahan yang dipertimbangkan, yaitu:
- Riwayat tontonan dan pencarian pengguna – Jika pengguna pernah menonton beberapa video tentang kucing atau mencari video menggunakan kata kunci tersebut, ia pasti akan menemukan video kucing lainnya di daftar rekomendasi.
- Konten dengan topik serupa – Saat pengguna menonton video panduan memasak ayam goreng, konten lain yang masih satu topik bakal muncul di rekomendasinya.
- Niche atau topik channel yang pengguna tonton – Kalau pengguna melihat beberapa video dari sebuah channel game horor, algoritma YouTube akan cenderung menyarankan konten dari channel-channel serupa.
- Lokasi pengguna – Meski tidak seberpengaruh ketiga faktor di atas, faktor ini bisa mempengaruhi video yang disarankan. Misalnya, pengguna dari Indonesia umumnya akan mendapatkan rekomendasi unggahan content creator Indonesia.
Kinerja sistem milik YouTube juga tergantung dengan lokasi rekomendasi video. Berikut ini adalah cara kerja algoritma YouTube di masing-masing tempat:
1. Beranda
Beranda merupakan halaman pertama yang pengguna jumpai ketika mengakses website maupun aplikasi YouTube. Karena pengguna belum menunjukkan topik yang ingin disimak, algoritma YouTube otomatis menyarankan konten berdasarkan riwayat tontonan dan pencarian.
Kalau kemarin kamu menonton beberapa tutorial menghias kamar tidur, kemungkinan video serupa akan muncul di beranda saat kamu membuka beranda YouTube pagi ini. Bahkan, kamu mungkin juga akan melihat konten lain dari channel-channel yang baru-baru ini kamu simak.
Untuk memastikan kualitas rekomendasi, algoritma milik YouTube di beranda juga menyarankan video dengan memperhatikan tiga faktor, yaitu:
- Durasi penayangan
- Jumlah views
- Jumlah like
Dengan kata lain, konten di beranda YouTube umumnya adalah yang ditonton dan disukai banyak audiens.
2. Halaman Pemutar Video
Ketika pengguna klik sebuah video, ia memberi algoritma YouTube gambaran konten yang cocok untuk disarankan. Itulah mengapa kamu akan menemui saran video yang topiknya serupa dengan yang sedang kamu tonton.
Daftar rekomendasi yang muncul saat pengguna menikmati sebuah video juga bisa berisi konten-konten yang umumnya dilihat oleh penonton video tersebut. Misalnya, saat menonton klip dari sitkom favoritmu, klip-klip dari sitkom lain mungkin akan muncul di sebelahnya.
3. Hasil Penelusuran
Hasil pencarian bergantung banyak pada kata kunci yang pengguna ketikkan. Sistem milik YouTube akan menampilkan video-video yang di judul, deskripsi, dan tag-nya terdapat kata kunci tersebut.
Selain mencocokkan informasi video dengan kata kunci pencarian, algoritma YouTube juga berupaya menyajikan hasil penelusuran yang berkualitas. Untuk itu, sistem tersebut mempertimbangkan durasi penayangan, jumlah views, dan jumlah like. Jadi, hasil pencarian diurutkan dari yang paling digemari banyak penonton.
Dalam kondisi tertentu, algoritma milik YouTube juga menggunakan riwayat tontonan pengguna dalam memberikan hasil penelusuran yang lebih sesuai minat pengguna.
Contohnya, kata “bat” dalam bahasa Inggris bisa berarti kelelawar atau tongkat yang digunakan dalam olahraga baseball dan cricket. Karena makna kata tersebut lebih dari satu, algoritma YouTube akan mencermati riwayat tontonan si pengguna.
Jika pengguna sering menyimak konten olahraga, YouTube cenderung menampilkan video terkait tongkat baseball dan cricket. Sementara itu, pengguna yang sering menonton konten tentang alam dan binatang kemungkinan akan menemukan video tentang kelelawar.
4. Shorts
Meski Shorts merupakan format baru di YouTube, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengannya. Klip-klip pendek tersebut tidak hanya beredar di beranda, tetapi juga di halaman khusus Shorts.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan algoritma YouTube untuk menyarankan Shorts di kedua tempat tersebut tidak jauh berbeda dari yang digunakan untuk merekomendasikan video biasa. Antara lain:
- Riwayat tontonan pengguna
- Jumlah like dan komentar Shorts
- Durasi penayangan Shorts
Baca Juga: Ide Konten YouTube
5. Trending
Halaman Trending di YouTube menampilkan daftar video terpopuler di sebuah negara. Berbeda dari keempat tempat rekomendasi video yang tadi dibahas, isi halaman ini tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari sisi pengguna selain lokasinya saat mengakses YouTube.
Untuk menentukan isi halaman Trending, algoritma YouTube memilih konten yang memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Unik
- Durasinya tidak terlalu pendek maupun panjang
- Mampu menarik perhatian penonton dari awal
- Memiliki nilai produksi yang baik
- Judul, deskripsi, dan tag-nya dilengkapi kata kunci pencarian yang relevan dengan isinya
- Menggunakan fitur subtitle YouTube
8 Tips Memanfaatkan Algoritma Milik YouTube
Tidak semua faktor yang dipentingkan sistem rekomendasi YouTube bisa kamu penuhi. Namun, agar kemungkinan videomu direkomendasikan bertambah besar, ada beberapa hal yang bisa kamu upayakan, termasuk:
- Mempermudah sistem YouTube menemukan kontenmu dan memahami topiknya
- Meningkatkan jumlah views dan durasi penayangan
Nah, di bawah ini adalah delapan tips yang bisa membantumu mewujudkan upaya-upaya tersebut:
1. Lakukan Optimasi Kata Kunci
Algoritma YouTube memperhatikan penggunaan kata kunci untuk memberikan hasil pencarian. Oleh karena itu, kamu tidak boleh lupa menempatkan kata kunci yang sesuai dengan topik videomu di lima tempat berikut ini:
- Judul
- Deskripsi
- Tag
- Nama file
- Subtitle
Untuk menentukan kata kunci yang tepat, kamu memerlukan tool keyword research seperti SEMrush dan Sitechecker. Kedua tool tersebut memiliki versi gratis yang sudah cukup mumpuni untuk memberimu ide kata kunci beserta popularitasnya.
2. Buat Thumbnail Video yang Mencolok
Jumlah views adalah salah satu faktor yang algoritma YouTube gunakan untuk menentukan apakah sebuah video baik untuk direkomendasikan kepada pengguna atau tidak. Nah, agar ditonton banyak orang, videomu tentu harus memiliki thumbnail yang terlihat mencolok.
Lalu, apa yang bisa kamu lakukan agar audiens tidak melewati kontenmu begitu saja ketika scroll di beranda atau hasil pencarian? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Gunakan gambar berkualitas tinggi – Pastikan gambar yang kamu gunakan tidak terdistorsi atau pecah. Dengan begitu, thumbnail video akan terlihat profesional dan membuat orang tertarik untuk menonton. Semakin banyak yang melihat videomu, semakin bertambah kemungkinannya untuk direkomendasikan algoritma YouTube.
- Tegaskan fokus utama – Perhatian orang lebih mudah tertuju pada objek yang terlihat jelas. Oleh karena itu, thumbnail video harus memiliki fokus utama. Kamu bisa mempertegas objek atau tulisan dengan menentukan framing, warna, dan kontras.
- Cerminkan isi video – Thumbnail memang sepantasnya menarik, tetapi tetap harus menggambarkan isi videomu. Jika gambarnya terlalu clickbait, penonton bakal merasa tertipu dan enggan melihat konten lainnya dari channel-mu.
- Jika disertai teks, pastikan agar mudah dibaca – Menambahkan judul atau teks pendek bisa mendukung ilustrasi di thumbnail. Namun, pilihlah jenis font dan ukuran yang membuat tulisan tersebut mudah dibaca, sehingga videomu diklik banyak orang dan mendapatkan perhatian algoritma YouTube.
- Gunakan kontras yang jelas antara masing-masing elemen visual – Jangan lupa untuk menggunakan warna yang kontras untuk thumbnail. Misalnya, pilih warna gelap untuk latar belakang jika fokus utama dan tulisan berwarna terang.
- Jaga konsistensi desainnya – Setelah berhasil membuat para penonton puas dengan videomu, mereka pasti akan tertarik untuk menyimak kontenmu yang lain. Nah, kalau desain masing-masing thumbnail-mu konsisten, penonton akan bisa menemukan videomu dengan mudah.
3. Dapatkan Perhatian Penonton dengan Intro yang Menarik
Salah satu faktor yang mengisyaratkan kualitas konten kepada algoritma YouTube adalah durasi penayangan. Agar penonton bersedia menyimak setelah klik videomu, tentunya intro atau pembukaannya harus bisa mendapatkan perhatian mereka.
Untuk video tutorial, misalnya, kamu bisa membuat intro yang menggugah rasa ingin tahu audiens dengan membicarakan suatu masalah yang mereka hadapi. Kemudian, kamu beritahu mereka bahwa videomu akan membahas solusi dari masalah itu.
Sebagai contoh, kamu membuat konten tentang cara menjadi YouTuber. Sebagai pembuka, kamu bisa menyebutkan tantangan yang umumnya dihadapi para YouTuber pemula. Hal itu penting agar target audiensmu yang ingin menjadi content creator merasa dipahami.
Cara meningkatkan durasi penayangan agar videomu direkomendasikan algoritma YouTube tidak hanya berhenti di situ. Setelah mendapatkan perhatian penonton, katakan kepada mereka bahwa kamu tahu langkah-langkah tepat untuk memulai perjalanan sebagai YouTuber. Jelaskan pula kalau pembahasan tersebut tidak boleh penonton lewatkan.
4. Tambahkan Subtitle
Seperti yang tadi sudah kamu pelajari, subtitle YouTube merupakan salah satu bagian dari video yang wajib memiliki kata kunci. Tujuannya agar algoritma YouTube mudah memahami topik kontenmu dan menampilkannya di hasil pencarian.
Selain itu, penggunaan fitur subtitle di YouTube juga menjadi nilai lebih di mata penonton. Sebab, audiens yang memiliki kondisi pendengaran maupun yang ingin melihat videomu tanpa audio bisa menyimaknya.
Hal itu tentu meningkatkan kepuasan audiens dan mereka akan tertarik melihat konten-konten lain milikmu. Hasilnya, jumlah views video juga akan bertambah banyak dengan mudah.
5. Ajak Audiens Menonton Videomu Yang Lain
Ingin tahu siasat lain untuk meningkatkan jumlah views demi memenuhi syarat algoritma YouTube? Mendorong penonton untuk melihat videomu yang lain adalah salah satunya.
Ada beberapa cara untuk melakukan hal tersebut. Yang paling sederhana yaitu mengingatkan audiens di akhir video untuk cek konten lainnya di channel-mu.
Selain itu, kamu bisa mempromosikan konten lain secara spesifik. Caranya dengan menambahkan Cards, fitur YouTube yang berupa teks link di pojok kanan atas pemutar video.
Kamu bebas melampirkan link video apapun menggunakan Cards. Namun, lebih baik jika kamu memilih konten yang topiknya berkaitan. Selain berguna untuk memancing views, penggunaan Cards bisa membantu algoritma YouTube untuk memahami niche channel-mu.
Misalnya, kamu memiliki video tentang cara mendapatkan uang dari YouTube. Di video tersebut kamu menjelaskan tentang salah satu caranya, yaitu affiliate marketing. Nah, pembahasan topik itu saat yang tepat untuk menampilkan Cards video tentang affiliate marketing.
Selain Cards, kamu juga bisa memanfaatkan End Screen. Fitur ini mirip dengan Cards, tetapi berupa thumbnail dan muncul di akhir video.
Supaya penggunaan Cards dan End Screen maksimal, jangan lupa sebutkan call-to-action atau ajakan. Dengan begitu, penonton tidak akan bingung ketika link atau thumbnail video lain muncul di konten yang sedang mereka simak.
6. Bagikan Video di Luar YouTube
Algoritma YouTube cenderung merekomendasikan konten yang ditonton banyak orang. Untuk menyiasati tantangan tersebut, sebaiknya kamu membagikan videomu di platform lain.
Sebagai contoh, kamu bisa mengunggah teaser atau potongan video barumu di TikTok dan Instagram Story, disertai dengan link versi panjangnya. Potongan ini wajib menampilkan bagian-bagian menarik dari videomu agar penontonnya terdorong untuk melirik versi panjangnya.
Bagi yang memiliki blog juga bisa membagikan konten YouTube dengan cara embed. Cara tersebut memungkinkanmu untuk menampikan pemutar video YouTube di blog. Dengan begitu, setiap penayangan tetap dihitung sebagai views YouTube.
7. Unggah Video di Saat yang Tepat
Ingin video barumu segera mendapatkan banyak views agar direkomendasikan algoritma YouTube? Upload di waktu tertentu adalah salah satu trik yang patut kamu coba.
Nah, kapan saat yang tepat untuk mengunggah konten YouTube? Tidak ada jawaban yang pasti, tetapi berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengguna YouTube umumnya mengakses platform tersebut antara pukul 2 hingga 6 sore pada hari Senin hingga Jumat. Sementara kalau di hari Sabtu dan Minggu banyak yang melihat YouTube antara jam 9 hingga 11 pagi.
Namun demikian, lebih baik jika kamu mencari tahu kapan rata-rata audiensmu aktif di YouTube. Caranya dengan menggunakan fitur analytics YouTube yang akan dibahas di bawah ini.
8. Manfaatkan Analytics YouTube
Selain mencoba semua tips memanfaatkan algoritma YouTube yang sudah dibahas, belum lengkap jika kamu belum menggunakan analytics YouTube. Fitur ini bisa diakses melalui YouTube Studio.
Analytics YouTube memberitahumu berbagai data, mulai dari performa videomu hingga kebiasaan penontonmu. Jadi, kamu bisa terbantu dalam meningkatkan kepuasan audiens dan memenuhi faktor-faktor yang diprioritaskan algoritma milik YouTube.
Jenis data yang penting untuk kamu cermati di analytics YouTube meliputi:
- Impressions (berapa kali videomu ditampilkan di layar pengguna YouTube)
- Sumber impression, misalnya beranda dan halaman channel
- Click-through rate (seberapa sering pengguna klik videomu)
- Durasi penayangan video
- Bagian video yang paling sering ditonton ulang
- Video yang paling banyak mendatangkan audiens
- Demografi dan waktu aktif audiens
Sudah Tahu Apa Itu Algoritma YouTube, Kan?
Algoritma milik YouTube berfungsi untuk menentukan video yang cocok disarankan untuk masing-masing pengguna platform tersebut. Jika video unggahanmu masuk rekomendasi YouTube, tentunya akan lebih mudah ditemukan target audiensmu.
Dalam memilih rekomendasi konten, algoritma milik YouTube memperhatikan beberapa kriteria, yaitu:
- Jumlah views atau penayangan video
- Durasi penayangan video
- Jumlah like video
- Topik video dan channel
- Penggunaan kata kunci di judul, deskripsi, tag, dan subtitle video
- Riwayat tontonan dan pencarian pengguna
- Lokasi pengguna
Dari beragam faktor di atas, bisa disimpulkan bahwa kamu harus membuat kontenmu mudah ditemukan dan memuaskan para penonton agar dilirik oleh algoritma YouTube. Itulah mengapa kamu perlu tahu tips-tips yang dibahas di artikel ini, seperti optimasi kata kunci, penggunaan End Screen, dan share video di platform lain.
Jadi, apakah kamu siap memanfaatkan sistem rekomendasi video YouTube untuk meramaikan channel-mu?